Pendidikan Vokasi adalah pendidikan menengah yang menyiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dan/atau berwirausaha dalam bidang tertentu dan pendidikan tinggi yang menyiapkan mahasiswa untuk bekerja dan/atau berwirausaha dengan keahlian terapan tertentu.
Dalam hal ini lulusan SMK/SMA/MA yang tidak meneruskan studi lanjut ke pendidikan tinggi termasuk dalam peserta didik yang perlu disiapkan dan diberikan pendidikan vokasi untuk bekerja dan/atau berwirausaha. Oleh sebab itu, menurut Rektor Universitas Sains dan Teknologi Komputer (Stekom) Semarang, Jawa Tengah, Dr Joseph Teguh Santoso, M.Kom, sangat diperlukan kerja sama, sinergitas dan kolaborasi antar seluruh stakeholder, ekosistem yang mendukung bersama pemangku kepentingan, harmonisasi pendidikan vokasi sehingga sesuai dengan kebutuhan dunia usaha, dunia industri dan dunia kerja serta strategi yang sejalan dengan strategi industri.
"Untuk itu, kami menggelar 1st Indonesian Vocational Link And Match 2023, yang bertujuan memperkuat ekosistem vokasi kemitraan dan kerja sama harmonisasi antara seluruh stakeholder terkait," ujar Dr Joseph Teguh Santoso, M.Kom dalam pembukaan di Denpasar, Jumat (17/11).
Kegiatan yang berlangsung hingga 18 November ini, memberikan berbagai peluang dan benefit seperti kesempatan menjalin kemitraan dengan perusahaan melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan ratusan perusahaan. Selain itu, workshop bersertifikat 32 JP akan memberikan wawasan praktis yang bermanfaat mengenai pengelolaan E-BKK serta Tracer Study melalui sebuah platform yang terintregrasi langsung dengan pasar kerja.
Sharing dan Diskusi yang menghadirkan para pemimpin industri terkemuka akan berbagi pengalaman dan wawasan tentang perkembangan terkini dalam industri, tantangan yang dihadapi, dan peluang yang ada.
Melalui event 1st Indonesian Vocational Link And Match 2023 ini, ia berharap dapat membangun kemitraan yang lebih erat antara institusi vokasi, institusi pendidikan, industri, dan siswa.
"Kami meyakini dengan memperkuat hubungan ini, kita dapat menghasilkan lulusan vokasi yang berkualitas, sesuai dengan kebutuhan pasar kerja yang akan terus berkembang," ujarnya.
Kegiatan ini, lanjutnya bertujuan untuk melakukan penguatan sinergi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dunia usaha, dunia industri, dunia kerja, dan pemangku kepentingan lainnya dalam meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia tenaga kerja Indonesia.
"Kami juga ingin mendorong partisipasi dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja dalam rangka pelaksanaan Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi, membangun kemitraan dan kerja sama usaha, pembinaan dan pengembangan dan Kolaborasi untuk saling berbagi, saling berpartisipasi, saling menyetujui dan saling memperkuat," papar Dr Joseph Teguh Santoso, M.Kom.
Pada kesempatan itu juga dilakukan penandatangan MoU antara Universitas Stekom dengan Pemprov Bali yang diwakili Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Kadis Dikpora) Provinsi Bali Dr. KN Boy Jayawibawa.
Terkait kerja sama ini, Joseph menyatakan untuk siswa SMK atau SMA yang tidak melanjutkan jenjang pendidikan ke perguruan tinggi memiliki kesempatan kerja yang lebih besar.
Di pihak lain, KN Boy Jayawibawa mengaku sebelumnya telah mengkaji penawaran MoU yang diajukan Universitas Stekom. Dari hasil kajian dan analisa, pihaknya merasa layak untuk menerima penawaran tersebut dan menuangkannya dalam naskah kerja sama.
"Dari kerja sama ini kami sangat mengapresiasi, diharapkan ke depannya anak-anak dapat lebih mudah mengakses pekerjaan yang diinginkan sejak awal, yakni sejak siswa di kelas 10 dan saat di kelas 12 mereka sudah tahu pekerjaan apa yang diinginkan sesuai minat dan bakatnya," ujar Boy Jayawibawa.
Acara ini juga akan memberikan kesempatan bagi institusi pendidikan untuk menjalin koneksi dan menjalin kemitraan dengan perusahaan-perusahaan terkait. Hal ini akan memungkinkan institusi pendidikan untuk mengatur magang, kunjungan industri, atau kolaborasi dalam mengembangkan program pendidikan yang lebih relevan.
"Dengan berpartisipasi dalam acara 1st Indonesian Vocational Link And Match 2023, institusi pendidikan akan memperkuat hubungan dengan perusahaan dan industri terkait. Ini dapat membuka pintu untuk kolaborasi jangka panjang, pembaruan program pendidikan, dan kesempatan kerja bagi siswa di masa depan," tandas Dr Joseph Teguh Santoso, M.Kom.
Expo Kewirausahaan menghadirkan pameran produk dan inovasi terpilih dari 30 SMK di provinsi Bali. Ribuan produk kewirausahaan SMK, layanan, dan inovasi mereka dipamerkan dalam Expo tersebut kepada peserta acara.
Pembukaan kegiatan ini dilakukan dengan pemukulan gong oleh Staf Ahli Gubernur Bali Bidang Perekonomian, Gede Suralaga yang hadir mewakili Pj Gubernur Bali.