Rektor Universitas Stekom Semarang Joseph Teguh
Santoso menyampaikan cinderamata kepada Gubernur Bali 2018-2023 Wayan Koster .
(Dok. TopLoker.com)
Gubernur
Bali 2018-2023 Wayan Koster mengajak penyelenggara pendidikan kejuruan
khususnya SMK menyelaraskan kurikulum dengan kebutuhan dunia usaha, khususnya di bidang
pariwisata.
Koster
menyebut pendidikan yang mengacu kepada penguasaan keahlian harus mengikuti
perkembangan yang dipengaruhi kemajuan dunia digital dan perubahan di dunia
usaha yang begitu cepat.
Koster
menyampaikan hal tersebut dalam acara 'Diskusi Vokasi Nasional' yang merupakan
bagian dari 1st Indonesian
Vocational Link and Match 2023 di Denpasar, Sabtu 18 November 2023.
Acara ini antara lain dihadiri pihak Kementerian Perindustrian, Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Kementerian Pariwisata, Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Bali, para guru dan kepala SMK se-Indonesia.
Koster
menegaskan penyelenggara pendidikan kejuruan harus membuat rancangan kurikulum
yang sesuai kebutuhan, misalnya Bali yang menjadi destinasi wisata, maka yang
harus dipersiapkan terkait kebutuhan tenaga hotel, restoran, dan UMKM penyangga
kebutuhan dunia pariwisata.
Selain mendesain kurikulum sesuai dengan kebutuhan industri saat ini, lanjut Koster, penyelenggara pendidikan kejuruan juga harus memeberikan pelatihan kepada siswanya sesuai dengan kebutuhan industri pariwisata saat ini.
Koster mengajak para guru dan kepala SMK se-Indonesia yang hadir di acara tersebut untuk mencetak lulusan yang siap kerja dan terlebih lagi yang mandiri menjadi pelaku UMKM serta membuka lapangan pekerjaan.
Sementara itu, General Manajer The Vasini Smart Boutique Hotel Pande Putu Suartanya mengatakan kepariwisataan Bali yang berkembang dengan cepat perlu didukung tenaga kerja terampil lulusan SMK.
Dia berpendapat alangkah baiknya jika para siswa SMK mengikuti proses magang di perusahaan yang bvergerak di bidang pariwisata.
"Guru juga bisa ikut magang agar mengetahui lebih detail tentang manajerial dan operasional hotel. Selama ini belum ada magang untuk guru di Bali," tuturnya.
Pande Suartaya yang juga Kepala Bidang Legal dan Pemerintahan di Asosiasi Indonesia Hotel General Manajer Association (IHGMA) Bali itu menambahkan ke depan asosiasi yang dipimpinnya itu akan melakukan kerja sama dengan beberapa SMK untuk membantu peningkatan kualitas tenaga kerja perhotelan.
"IHGMA Bali berencana ikut memberikan dampak dan masukan dalam penyusunan kurikulum sehingga link and match antara dunia pendidikan dan perhotelan," ujarnya.
Kerja sama IHGMA Bali dan SMK ini direncanakan menempatkan seorang GM untuk setiap SMK untuk melakukan pembinaan dan penyusunan bersama kurikulum.
"Tujuannya agar lulusan SMK benar-benar bisa terserap dengan baik sesuai dengan kebutuhan hotel maupun restoran," ujarnya.
Saat ini The Vasini Smart Boutique Hotel telah bekerja sama dengan empat SMK untuk memperkuat basis program keahlian (PK) yang lebih berkualitas.