Komunikasi bisnis adalah pertukaran gagasan dan informasi yang memiliki tujuan tertentu yang disajikan secara personal atau impersonal melalui simbol-simbol atau sinyal. Komunikasi bisnis harus melibatkan pertukaran informasi yang terus-menerus. Lebih banyak bisnis diperluas, lebih besar tekanannya pada bisnis tersebut untuk menemukan cara komunikasi yang lebih efektif – bersama para pekerja dengan dunia luar. Dengan demikian, diharapkan bisnis dan komunikasi dapat berjalan bersamaan.
Komunikasi bisnis merupakan proses pertukaran informasi suatu perusahaan dengan pihak internal maupun eksternal perusahaan. Sama halnya dalam kehidupan manusia, komunikasi membantu para pihak dalam perusahaan baik internal maupun eksternal untuk saling memahami dan mencapai tujuan bersama.
Dalam bisnis sendiri, terdapat tiga jenis komunikasi yang harus anda ketahui, di antaranya sebagai berikut :
1. Komunikasi Horizontal
komunikasi horizontal merupakan arah komunikasi dalam bentuk mendatar dimana komunikasi dilakukan oleh dua orang atau lebih yang memiliki level yang sama, jabatan yang sama, kedudukan atau posisi yang sama. Komunikasi ini dapat berlangsung dengan cara tatap muka, melalui media elektronik seperti telepon, atau melalui pesan tertulis. Kelebihan dari komunikasi ini adalah akan terbentuknya suatu komunikasi yang santai dan tidak terlalu formal, sehingga apa yang ingin disampaikan dapat disampaikan dengan baik tanpa harus tertekan oleh jabatan atasan dan bawahan. Akan tetapi komunikasi horizontal juga dapat terhambat apabila ada kecemburuan sosial antara jabatan yang sama, kesalahpahaman, hambatan teknis, dan lain sebagainya.
2. Komunikasi Vertical
Komunikasi vertikal merupakan proses penyampaian informasi dari atasan kepada bawahan atau dari bawahan kepada atasan secara timbal balik. Fungsi komunikasi ke bawah digunakan pimpinan untuk melaksanakan kebijaksanaan, prosedur kerja, peraturan, instruksi, mengenai pelaksanaan kerja bawahan, menyampaikan pengarahan doktrinasi, evaluasi, dan teguran. Kelebihan komunikasi secara formal yaitu :
- Memberikan pengertian mengenai laporan prestasi kerja, saran, usulan, opini, permohonan bantuan, dan keluhan.
- Memperoleh informasi dari bawahan mengenai kegiatan dan pelaksanaan pekerjaan bawahan dari tingkat yang lebih rendah.
- Bawahan tentulah berharap agar ide, saran, pendapat, tanggapan maupun kritikannya dapat diterima dengan lapang dada, dan hati terbuka oleh pimpinan.
3. Komunikasi Diagonal
Komunikasi diagonal merupakan komunikasi yang berlangsung dari satu pihak kepada pihak lain dalam posisi yang berbeda, dimana kedua pihak tidak berada pada jalur struktur yang sama. Komunikasi diagonal merupakan pola komunikasi bisnis yang cukup unik karena agak menyimpang dari bentuk tradisional seperti komunikasi dari atasan ke bawahan, dari bawahan ke atasan, ataupun sesama pihak yang memiliki tingkatan sama. Kelebihan dari komunikasi ini adalah akan terjalinnya pertukaran informasi antara pihak yang mempunyai wewenang yang berbeda tanpa terjadinya tekanan antara atasan dan bawahan, sehingga komunikasi yang terjalin akan lebih luwes dan flexible. Komunikasi diagonal dilakukan dengan memutus alur komunikasi yang ditentukan oleh organisasi, yang biasanya harus melewati prosedur dan tahapan tertentu.