Seringkali guru hanya berfokus pada kewajibannya sebagai pengajar di kelas, padahal menjadi Kreatif dan mampu meng-upgrade diri menjadi lebih baik di dalam ataupun di luar proses pembelajaran bisa jadi sebuah kesempatan membekali diri sendiri, misalnya untuk membangun bisnis (enterpreneurship)
Guru merupakan ujung tombak di bidang pendidikan, memiliki peran yang sangat penting dalam merespons arus globalisasi dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu guru harus bisa memahami dampak globalisasi yang ada pada zaman sekarang. Selain itu guru harus memiliki standar kualitas pada pembelajaran di kelas sehingga bisa menghasilkan anak didik yang berkualitas pula. Hal ini sejalan dengan Mulyatingsih, Sugiyono & Purwanti (2014) yang menyatakan bahwa kemampuan guru dalam berkompetisi pada abad 21 harus didukung dengan kesiapan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan keterampilan baru yang sesuai dengan bidang keahliannya, bekerja/berpikir keras (inventive thinking) dalam mengikuti perubahan serta mampu membuat karya inovatif yang relevan dan bermutu tinggi (high productivity and high quality).
Keberhasilan dalam mencapai tujuan dan fungsi pendidikan nasional dapat ditentukan oleh kualitas Guru.Proses Pembelajaran di kelas merupakan Cerminan dari seorang guru yang berkualitas. Didalam Undang–Undang Guru dan Dosen Nomor 14 tahun 2005 terdapat empat kompetensi yang harus dikuasai yaitu pedagogi, professional, sosial dan kepribadian.
Untuk meningkatkan kualitas guru, sebenarnya tidak cukup hanya dengan pemenuhan kualifikasi akademik, yang dapat di buktikan dengan sertifikat pendidik  saja, melainkan guru harus memiliki jiwa kewirausahaan. Gagasan guru yang berjiwa dalam kewirausahaan itulah yang disebut dengan TEACHERPRENEUR.
Pada hakikatnya kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa, dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi diri sendiri serta orang lain, dan tEACHERPRENEUR dapat memunculkan sikap mental dan jiwa seorang guru yang selalu aktif atau kreatif, berdaya dan bercipta dalam berusaha untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui aktivitas pengajaran di sekolah.
Teacherpreneur tidak menjadikan seorang guru sebagai pengusaha (Wiraswasta), tetapi menjadikan seorang guru yang berjiwa kewirausahaan.
Oleh sebab itu, keberadaan teacherpreneur sangatlah penting karena bertujuan untuk menumbuh-kembangkan Produktivitas guru Sehingga kedepannya akan tercipta guru-guru baru yang tidak suka mempersoalkan masalah, tetapi lebih suka memecahkan suatu masalah.
Dengan adanya Profesi guru berjiwa entrepreneurship (teacherpreneur) diharapkan dapat menambah keterampilan terhadap peserta didik di luar bidang akademik yang dikuasai. Terutama keterampilan yang berkaitan dengan entrepreneurship. Terlebih lagi pendidikan di Indonesia membutuhkan tenaga pendidik yang tidak hanya ahli dalam teori tetapi juga mampu untuk berpikir lokal, bersikap sebagai bangsa Indonesia yang menjunjung moralitas dan kesederhanaan, sekaligus bersikap profesional dengan memperhatikan tantangan global. Mengkolaborasikan sisi ekonomi dengan pendidikan merupakan satu hal yang bisa menjadi peluang besar yang inovatif.