Kesuksesan seseorang dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu barang, orang, dan kondisi. Buliiying merupakan salah satu penghambat kesuksesan yang tergolong pada faktor orang. Sebenarnya faktor orang memang banyak terutama orang-orang terdekat. Bullying justru yang selalu mengitari semua orang sebagai penghambat apa pun dan bukan hanya kesuksesan saja. Membuli orang lain sudah terjadi sejak kita kecil bahkan ketika masih berumur 1-2 tahunan walaupun niat orang tersebut hanya sebagai candaan saja.
Semakin dewasa anak tersebut akan mengingat bahwa dulu pernah dibuli dengan kata-kata atau bahkan lebih parah adalah dengan bentuk kekerasan fisik atau pelecehan. Kasus bullying ini bukan sebuah perkara yang mudah untuk dihilangkan karena biasanya seorang anak sudah terbiasa dengan bercanda di waktu kecil. Namun, jika bullyin mengarah pada keadaan fisik atau melukainya itu menjadi hal yang fatal sekali.
Meski begitu tidak sedikit orang yang sukses dulunya sempat menjadi korban bullying dari teman atau saudaranya sendiri. Sampai-sampai mereka masih mengingat perbuatan bullying tersebut sehingga menjadi luka batin yang menjadi sebuah traumatik. Namun, orang hebat tersebut dapat mengalahkan pikiran atau traumatik di masa lalu dengan selalu berpikir positif.
Apakah Anda tahu siapa beliau?
Orang hebat yang dimaksud tidak lain merupakan pemilik PT.Garuda food yang meiliki kisah sangat inspiratif dan menjadi teladan bagi siapa pun yang mendengarnya. Dengan penuh keyakinan dan kerja keras sebuah kesuksesan dapat terwujud sempurna.
Itu merupakan salah satu kisah orang sukses dari kalangan orang yang mengalami bullying namun dapat bangkit dengan kekuatan mindset yang baik walaupun luka lama masih ia simpan dan jika teringat ia selalu meneteskan air matanya.
Dari hal tersebut kita belajar, memang sikap bullying menjadi slah satu penghambat sebuah kesuksesan jika dihadapi dengan respons negatif. Namun, berbeda jika merespons hal tersebut dengan penuh rasa percaya dengan kemampuan sendiri. Maka hasilnya akan sukses dan memberikan motivasi bagi orang lain untuk bisa menjadi orang sukses tanpa melupakan masa lalu.
Bullying menjadi penghambat untuk kesuksesan, buktinya orang sukses pun masih mendapatkan prilaku bulying tersebut yang membuat ia harus lebih keras lagi untuk berusaha dalam membuktikan mimpinya.
Maka dari itu, perilaku bullying seharusnya diberantas dengan memberikan pendidikan moral kepada anak-anak sejak kecil. Orang tua juga harus mengingatkan bahwa bercanda dengan menghina orang lain adalah perbuatan yang tidak boleh dilakukan. Membiasakan anak berbuat baik dan saling menyayangi. Karena dampak dari bullying sangat besar dalam pengaruh kedewasaan seseorang dalam meraih impian dan cita-cita hidupnya. Terutama jika terjadi pada seorang anak kecil.
Dampak tersebut bisa berupa gangguan mental, mulai dari sensitif, rasa marah yang meluap-luap, depresi, rendah diri, cemas, kualitas tidur menurun, keinginan menyakiti diri sendiri, hingga bunuh diri. Korban bullying pun kerap merasa tidak aman, terutama saat berada di lingkungan yang memungkinkan terjadinya perundungan. Dampak di atas kemungkinan besar akan terbawa hingga mereka dewasa. Bukan cuma kesehatan psikologis, efek negatif bullying juga dapat terlihat dari keluhan fisik, contohnya sakit kepala, sakit perut, otot jadi tegang, jantung berdetak kencang, nyeri kronis.
Jika terjadi sebuah keluhan pada anak kecil maka perlu sekali untuk memberi tahu anak bagaimana cara menyikapi perundung tersebut, misalnya menghindar ketika bertemu. Seorang dokter juga menyarankan agar anak memberitahu guru atau orang tua. Sebisa mungkin jangan mengajari anak untuk membalas perlakuan kasar tersebut kepada pelaku supaya rantai bullying tidak terus berkembang.