Menjadi pengusaha bukan hanya sekadar mampu menciptakan produk dan memasarkannya ke pasar dengan seluas-luasnya. Keahlian dalam memproduksi ataupun memasarkan tidak cukup untuk mewujudkan kesuksesan berbisnis yang sebenarnya. Para pengusaha perlu memperhatikan etika bisnis untuk bisa meraih kesuksesan yang baik.
Apakah yang dimaksud dengan etika dalam berbisnis? Terdapat beberapa pengertian etika dalam berbisnis oleh para ahli.
Menurut Sumarni, etika bisnis terkait dengan masalah penilaian terhadap kegiatan dan perilaku bisnis yang mengacu pada kebenaran atau kejujuran perusahaan (1998:21).
Menurut Muslich, etika bisnis merupakan suatu pengetahuan tentang tata cara ideal pengaturan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma serta moralitas yang berlaku secara universal (2004:9).
Menurut Bertens, etika bisnis bahkan lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh hukum, bahkan merupakan standar yang lebih tinggi dibandingkan dengan standar minimal ketentuan hukum, karena dalam kegiatan bisnis sering kita temukan wilayah abu-abu yang tidak diatur oleh ketentuan hukum (2000).
Bertens merumuskan 3 sudut pandang dalam etika bisnis (2013: 25), di antaranya sebagai berikut :
Dari sudut pandang moral, bisnis yang baik merupakan bisnis yang sesuai dengan ukuran-ukuran moralitas.
Dari sudut pandang ekonomi, bisnis yang baik merupakan bisnis yang menghasilkan keuntungan tanpa merugikan orang lain.
Dari sudut pandang hukum, bisnis yang baik merupakan bisnis yang tidak melanggar aturan-aturan hukum.
Adanya etika dalam berbisnis ternyata memberikan manfaat tersendiri terutama bagi pelaku usaha yang ingin sukses dan terus berkembang. Apa sajakah itu?
1. Menjadi sarana untuk pengembangan jati diri
Etika bisnis bermanfaat dalam membentuk sebuah jati diri perusahaan, yang nantinya akan memberikan dampak yang cukup besar bagi perusahaan. Misalnya seperti kematangan konsep bisnis perusahaan sehingga membuat bisnis dapat berjalan dengan lancar.
2. Adanya pengendalian diri
Pengendalian diri yang dimaksud adalah pengendalian untuk seluruh pihak yang menjadi bagian dari perusahaan. Tujuannya tidak lain untuk memberi kelancaran bisnis yang dijalankan dengan adanya rasa saling menghargai satu sama lain.
3. Membantu membentuk sikap saling percaya
Sikap saling percaya antara individu atau kelompok dalam suatu perusahaan Bertujuan untuk menciptakan suasana bisnis yang sehat. Namun, jika tidak ada sikap saling percaya pada individu maka akan terjadi suasana yang tidak kondusif. Dengan adanya sikap saling percaya antar individu maka akan memberikan kelancaran pada suatu bisnis.
4. Menciptakan suasana persaingan yang sehat
Pada saat menjalankan suatu bisnis harus siap menerima risiko yang akan terjadi dan menghadapinya dengan baik. Itu juga berlaku untuk mengatasi risiko adanya persaingan bisnis yang ketat baik terjadi pada internal atau eksternal perusahaan. Hal tersebut bisa diatasi dengan sehat jika perusahaan tersebut memiliki kesadaran EB serta tanggung jawab yang baik saat akan menjalankan suatu bisnis, sehingga hal ini bisa membuat bisnis tersebut mampu bersaing di tengah persaingan yang ketat.
5. Menjaga kenyamanan dalam berbisnis
Etika bisnis mampu menciptakan rasa kenyamanan dalam berbisnis. Kenyamanan berbisnis ini dapat mendorong pelaku bisnis untuk bekerja lebih optimal sehingga memberikan dampak positif bagi bisnis seperti tercapainya target kerja sesuai waktu yang telah ditentukan. Di mana hal ini pun bisa juga memberikan peran penting dalam meraih kesuksesan dalam berbisnis.