Untuk apa jadi karyawan teladan kalau gaji masih segitu-segitu saja?
Mungkin pertanyaan semacam itu sering muncul di kepala banyak orang jika mendengar kata karyawan teladan.
Ada harapan tersendiri saat menjadi karyawan, misalnya disayang oleh bos ataupun menjadi karyawan yang terkenal rajin atau sering disebut teladan. Menjadi karyawan teladan juga bisa dikatakan tidak mudah karena bisa jadi Anda justru akan dianggap sebagai penjilat ataupun tukang cari muka. Semua orang tentu ingin hidup lebih sejahtera dan mapan. Hal tersebut bisa dicapai jika Anda memiliki kinerja yang baik sehingga bisa jadi karyawan teladan. Nantinya, pihak perusahaan pasti tidak segan-segan memberikan promosi jabatan atau kenaikan gaji.
Karyawan teladan biasanya diartikan sebagai orang-orang kesayangan bos, berhasil membangun hubungan yang baik dengan rekan-rekan kerja, namun juga bekerja dengan produktivitas tinggi.
Untuk menjadi karyawan teladan perlu dedikasi yang tinggi dan usaha keras. Selain bagus dalam kinerja, sikap dan etika Anda juga jadi penilaian penting. Hal-hal berikut ini harus Anda lakukan dengan penuh dedikasi dan bisa jadi suatu kebiasaan.
1. Berperilakulah Secara Profesional
Tidak peduli di mana pun Anda bekerja. Baik di pemerintahan, menjalankan bisnis, di perusahaan multinasional, atau di bagian pelayanan masyarakat, Anda selalu dituntut untuk bekerja secara profesional. Mengobrol boleh-boleh saja, apalagi dengan budaya keramahan orang Indonesia, jika tidak mengobrol Anda akan dianggap kaku dan sombong. Namun tentunya ada perbedaan antara mengobrol untuk mendiskusikan masalah pekerjaan dengan mengobrol tidak jelas yang pada akhirnya justru membuang banyak waktu. Bersikaplah tegas jika ada rekan kerja yang mengajak berbicara masalah pribadi di jam kerja. Ingat bahwa Anda direkrut di perusahaan dengan tugas utama melakukan pekerjaan Anda.
2. Menguasai Pekerjaan
Kriteria karyawan teladan yang utama adalah harus benar-benar menguasai setiap tugas atau pekerjaan yang sudah diberikan. Teknis pekerjaan wajib Anda kuasai. Setelah itu, kerjakan setiap tanggung jawab dengan sebaik-baiknya. Jangan pilih-pilih pekerjaan. Apa pun pekerjaan yang sudah diberikan, kerjakan itu semaksimal mungkin, bahkan, Anda harus bisa mengoptimalkan kinerja hingga hasil dari pekerjaan tersebut melebihi ekspektasi. Dengan demikian, atasan bisa sepenuhnya percaya saat memberikan tugas pada Anda.
3. Disiplin
Tepat waktu adalah hal wajib untuk bisa jadi karyawan teladan. Jangan terlambat saat berangkat ke kantor. Lebih baik lagi jika Anda bisa berangkat setengah jam atau 15 menit lebih cepat dari jam kantor. Anda bisa mengondisikan diri sebelum mulai bekerja. Anda juga perlu disiplin dengan pekerjaan. Usahakan setiap pekerjaan bisa selesai sebelum deadline. Jaga juga stabilitas kinerja positif itu. Kedisiplinan jadi salah satu faktor utama penilaian karyawan teladan.
4. Menjaga sikap dan selalu jujur
Anda tidak bisa sembarangan di lingkungan kerja. Meski sudah akrab dengan rekan bahkan atasan, Anda tetap harus menjaga etika. Bertingkah lakulah secara sopan dan tetaplah menghormati sesama rekan, terlebih atasan. Selain itu, jangan jadi pembual apalagi berlaku curang di tempat kerja. Jadilah jujur supaya rekan kerja dan atasan bisa percaya terhadap Anda.
5. Jangan Mudah Baper dengan Kritik
Lingkungan kerja memang cukup keras. Beberapa karyawan seringkali baper karena komentar atau kritik dari rekan kerja maupun atasan. Lingkungan kerja tensinya memang cukup tinggi. Anda harus pandai-pandai mengelola perasaan. Alih-alih terlalu fokus dengan kebaperan, lebih baik optimalkan kinerja. Jika ada kritik, renungkan kesalahan, kemudian perbaiki kinerja. Jangan terlalu banyak menggerutu dan membuat pembenaran pribadi. Jika memang Anda merasa tidak berbuat salah, tidak perlu banyak komplain, jelaskan seperlunya. Setelah itu, buktikan saja dengan kestabilan kinerja yang positif.