Salah satu tantangan paling sulit untuk memulai, mengembangkan dan mempertahankan sebuah bisnis adalah di mana Anda sebagai seorang pemilik usaha seringkali masuk terlalu dalam sehingga terkadang gambaran besar (visi dan misi) dari bisnis yang sedang dijalankan menjadi terlupakan.
Memenuhi angka (target) penjualan setiap bulan seringkali membuat Anda kehilangan fokus untuk mencapai tujuan jangka panjang. Hal itu disebabkan tidak lain karena sebagian besar waktu digunakan untuk mencapai tujuan jangka pendek. Tentu tidak salah, hanya saja terasa kurang bijak terlebih jika Anda menginginkan bisnis yang terus berkembang setiap tahun.
Oleh sebab itu, ada hal-hal yang perlu Anda ketahui dan harus dihindari saat sedang mengembangkan bisnis. Apa sajakah itu?
1. Ragu dalam menentukan tujuan yang ingin dicapai
Jangan pernah ragu menetapkan tujuan yang terlalu besar. Semua hal sangat mungkin untuk dicapai asalkan mau mencoba dan tidak putus asa dikala gagal melanda. Mulailah dengan menyesuaikan target mingguan atau bulanan. Pindahkan garis finish sedikit lebih jauh setiap bulan untuk melihat seberapa jauh peningkatan yang terjadi. Selain untuk mengetahui potensi dan peluang, hal ini bertujuan untuk menentukan strategi yang tepat untuk mengembangkan bisnis sekaligus untuk mengevaluasi kegagalan yang sebelumnya pernah terjadi.
2. Tidak merekrut Pegawai
Anda pasti sudah sering mendengar semua klise yang mengatakan bahwa aset yang paling berharga adalah waktu. Sebagian besar pebisnis berpikir, selama bisa melakukan sendiri, maka semua hal akan dilakukan sendiri, entah untuk menghemat biaya ataupun karena krisis kepercayaan pada orang lain. Padahal kemungkinan besar tidak ada orang yang bisa melakukan sesuatu secepat dan seefisien itu. Akibatnya Anda adalah CEO sekaligus turut menjadi asisten eksekutif bagi diri sendiri. Hal ini mungkin sangat efisien dan juga akan menghemat biaya dalam proses operasional bisnis, namun pernahkah terpikir berapa banyak waktu yang telah terbuang untuk melakukan hal tersebut? Cobalah untuk menggunakan waktu dengan lebih bijaksana. Dibandingkan harus melakukan semuanya sendiri, tentu akan lebih baik jika Anda dapat mendelegasikannya dan kemudian Anda dapat berfokus untuk mengerjakan hal yang lebih besar guna tujuan jangka panjang.
3. Berpikir terlalu konservatif
Di era digital seperti saat ini, media sosial, blogging online, publikasi media online, e-commerce dan marketplace menjadi sumber aset utama bagi sebuah bisnis. Untuk itu, jangan hanya berpatokan atau mengandalkan ilmu dan kepintaran sendiri, cobalah untuk melihat ide-ide lain yang ada di dunia digital. Anda akan melihat gambaran ide-ide yang lebih luas baik dari para pendahulu, maupun kompetitor. Cobalah untuk terbuka pada dunia luar untuk menemukan peluang baru, menjadikannya sebagai ide dasar kemudian mengembangkannya menjadi sebuah inovasi yang out of the box.
4. Cepat puas pada apa yang telah dicapai
Terus menantang diri sendiri merupakan salah satu bagian penting dari pengembangan diri sebagai seorang pebisnis. Jika Anda terlalu nyaman dan terlalu bebas stres, itu sebenarnya bisa menjadi hal yang buruk. Jika terus seperti itu Anda bukan hanya tidak memiliki pertumbuhan, namun juga bisa menyebabkan penurunan jika Anda terlalu puas dengan pencapaian saat ini. Ini biasa terjadi pada pebisnis yang telah mencapai itik keberhasilan tertentu sehingga takut mengambil risiko untuk melakukan lebih. Oleh sebab itu, tentukan satu tujuan terbesar dan paling ambisius yang telah Anda tetapkan untuk mengembangkan bisnis dan rencanakan langkah demi langkah yang akan Anda ambil untuk mencapainya.