Banyak orang yang beranggapan bahwa orang sukses harus berpendidikan tinggi, memiliki nilai yang tinggi, atau prestasi yang gemilang ketika sekolah atau kuliah. Namun, tolakukur kesuksesan tidak hanya dilihat dari seberapa tinggi pendidikan seseorang melainkan kegigihan dia untuk menciptakan. Tapi bukan berarti berpendidikan tidak penting, tetap pendidikan menjadi faktor penting bagi seseorang baik dia akan meraih kesuksesannya ataupun tidak.Â
Seperti yang di cantumkan dalam sebuah artikel yang ditulis oleh Dian Dwi Ariandoko pada tahun 2019 yang berjudul 10 faktor kesuksesan by Thomas J. Stanley beliau menuliskan beberapa faktor penentu kesuksesan yang dapat kita lakukan namun dalam tulisan ini hanya beberapa soft skill saja yang dapat dicantumkan.Â
 Kejujuran (Being honest with all people)
Sikap jujur menjadi norma yang harus dipegang teguh oleh tiap individu. Kejujuran adalah akar kepercayaan. Begitu mahal harganya. Rentan membuat seseorang terjatuh. Semakin dipercaya akan sebuah tanggung jawab, semakin banyak hak (imbalan) yang bisa kita peroleh. Di dunia kerja, ataupun dalam bisnis, semakin dipercaya oleh atasan atau klien, maka peluang untuk meniti karir atau mengembangkan bisnis akan terbuka lebar, dan kesuksesan akan menghampiri Anda .
Disiplin keras (Being well-disciplined)
Disiplin erat kaitannya dengan manajemen waktu dan konsistensi terhadap langkah-langkah mencapai tujuan atau visi ke depan. Ada banyak godaan saat kita akan melangkah. Terkadang lingkungan sekitar menjadi sumber yang mengalihkan fokus terhadap langkah mewujudkan visi. Dengan menanamkan sikap disiplin, setiap langkah kita akan fokus mencapai target. Perlahan dan pasti target yang selalu ditetapkan akan mengantarkan pada pencapaian sukses yang ingin diraih.
Mudah bergaul (Getting along with people)
Cara kita berinteraksi dengan orang lain dalam hidup adalah salah satu faktor penting untuk mencapai kesuksesan. Masing-masing pribadi punya goal achievements yang berbeda satu sama lain. Orang-orang di sekitar kita bisa menjadi penolong, atau bahkan penghambat dalam meraih kesuksesan. Harus ada semacam filter dalam diri Anda. Jangan sampai pengaruh negatif menghambat langkah mencapai tujuan. Memperbanyak networking juga akan memperkaya ide, dan bukan tidak mungkin terjalin banyak kerjasama yang akan mendukung meraih sukses.
Kerja keras (Working harder than most people)
Bekerja keras memang bukan menjadi jaminan mendatangkan kesuksesan. Tetapi akan ada hasil yang membedakan pribadi pekerja keras dan yang tidak, termasuk bagaimana kita mensyukuri segala pencapaian atas usaha dan kerja keras. Bekerja lebih keras dari orang lain berkait erat dengan keinginan dan kedisiplinan untuk mencapai target yang telah ditetapkan dalam diri Anda.
Kepemimpinan (Having strong leadership qualities)
Faktanya, tonggak sebuah kesuksesan memang dipengaruhi oleh kualitas kepemimpinan yang baik, termasuk bagaimana memimpin diri sendiri. Setiap orang pasti memiliki jiwa leadership, tergantung bagaimana memupuk dan menjadikannya mengakar pada tiap individu. Seseorang yang memiliki kualitas kepemimpinan yang baik dan kuat, akan lebih mudah menentukan visi, tujuan, dan tindakan terstruktur yang sangat bisa dipertanggungjawabkan. Kualitas kepemimpinan yang baik dalam diri seseorang, mampu memandunya untuk menghasilkan sebuah pemikiran dan periaku yang akan menjadi habit dalam kesehariannya.
Kepribadian kompetitif (Having a very competitive spirit/personality)
Pribadi yang kompetitif pantang menyerah, terutama dalam mengalahkan ego dan kekurangan dirinya. Memiliki jiwa pembelajar. Bagi pribadi seperti ini, kompetisi mampu mendorongnya untuk melakukan segala sesuatu dengan lebih baik dalam mencapai target. Tiap target dan pencapaian yang diraih merupakan anak tangga menuju pintu kesuksesan. Semakin sering memacu diri untuk berkompetisi dan mencapai hasil terbaik, maka kesuksesan akan semakin cepat diraih.
Faktor-faktor hasil riset yang dilakukan Thomas J. Stanley, Ph.D, penulis buku Millionaire Mind dapat kita pelajari dalam kehidupan kita untuk memperoleh sebuah kesuksesan.Â