Jadilah Pimpinan Yang Menginspirasi

Tips
  • 25 November 2021
    Oleh : dr. joseph teguh santoso, m.kom

    Topik tentang pemimpin teladan memang seringkali menjadi bahasan menarik. Ketika mendengar cerita-cerita para pemimpin yang menginspirasi, ada kesan yang begitu membekas dalam hati. Banyak yang mengagumi, bahkan tidak sedikit yang ingin mengikuti jejaknya. Namun mengingat tantangan yang harus dihadapi, tidak sedikit pula yang merasa takut untuk menjadi pemimpin.

    Meski begitu, semua orang tentu bisa jadi atasan. Tapi tidak semuanya mampu bertindak dan bekerja sebagai atasan yang baik di kantor. Dalam dunia kerja, atasan merupakan panutan bagi bawahan. Namun di balik itu, atasan juga kerap dipandang sebagai “musuh” karena tugas-tugas yang diberikan.

    Hal inilah yang perlu diluruskan. Jangan sampai relasi kerja jadi kaku dan tidak harmonis karena dampaknya bisa fatal. Situasi ini bisa membuat perkembangan perusahaan jadi stagnan, bahkan merosot.

    Berikut ini beberapa sikap yang mengindikasikan seorang pemimpin yang menginspirasi, di antaranya :

    1. Jujur

    Sebagai atasan, wajib memberikan contoh perbuatan jujur bagi anak buah. Misalnya ketika salah dalam suatu proyek atau rapat, mengakui kesalahan dan minta maaf pada siapa saja wajib dilakukan. Jika kesalahan ditujukan ke anak buah terus menerus, mereka pasti akan menjauh. Justru jika memungkinkan, pasang badan ketika ada bawahan yang berbuat salah. Asalkan bukan kesalahan fatal. Harapannya, mereka jadi sadar dan segan kepada kita. Ini berlaku juga untuk sebaliknya. Ketika bawahan melakukan kesalahan, jujur saja dan tegur langsung. Jangan hanya karena takut konflik, akhirnya kesalahan anak buah dibiarkan terjadi tanpa konsekuensi. Jika dibiarkan seperti ini, nanti mereka tidak akan belajar dari kesalahan, dan akibatnya kesalahan yang sama bisa terjadi berulang kali.

    2. Tegas

    Tegas berbeda dengan keras. Atasan harus tegas, di antaranya dalam memberi perintah dan keputusan. Misalnya saat anak buah bertanya apakah bisa menunda pekerjaan karena alasan tertentu. Lihat urgensi pekerjaan itu dan alasan yang diberikan. Bila dirasa pekerjaan harus segera selesai dan alasan tidak mendesak, tolak dengan tegas permintaan itu.

    3. Konsisten

    Konsistensi sikap juga diperlukan, antara lain saat memberikan tugas. Pikirkan dengan baik tugas yang akan diberikan sebelum mendelegasikannya kepada anak buah. Misalnya seorang karyawan diminta mengerjakan bagian tertentu. Jangan tiba-tiba di tengah jalan meralatnya jadi sesuatu yang jauh berbeda. Bisa dibayangkan betapa kesalnya karyawan tersebut bila sudah mulai mengerjakan tugas tersebut. Konsistensi juga bisa ditunjukkan dari seberapa teguh seorang atasan menjalankan program atau kebijakan perusahaan. Jangan mudah berganti haluan, karena bawahan pun bisa jadi bingung dan malah tidak hormat kepada Anda.

    4. Terus Berinovasi

    pemimpin yang menginspirasi harus terus berinovasi dalam membangun suatu nilai dan penerapan dalam bisnis, tidak terus berpaku pada cara-cara yang konvensional. Selain itu, seorang pemimpin yang efektif harus menginspirasi dan memotivasi semua orang dalam perusahaan untuk mencapai visi yang ingin dituju bersama

    5. Jadi teladan

    Seorang pemimpin harus bisa menjadi teladan yang baik bagi para pekerjanya. Hal ini memotivasi para karyawan untuk ingin terus meningkatkan kemampuan dan kinerja dalam diri mereka

    6. Komunikatif dan terbuka

    Komunikasi dalam dunia kerja semestinya dilakukan dua arah. Dialog itu membutuhkan keterbukaan, baik dari atasan maupun bawahan. Dari sisi atasan, sikap komunikatif dan terbuka akan mendekatkan hubungan Anda dengan bawahan. Bisa dimulai dari yang simpel, seperti menyapa saat bertemu di lift. Atau ikut makan siang bersama mereka, sesekali traktir anak buah agar hubungan semakin erat.


    Hubungi Kami ? 9.085