Bagi sebagian besar orang, wawancara kerja dapat menjadi suatu hal yang menakutkan, terutama bagi para mahasiswa yang baru saja lulus kuliah (fresh graduate) yang hendak memulai pengalaman Dalam dunia kerja. Takut dan cemas sudah biasa menjadi kendala dalam setiap wawancara kerja di perusahaan mana pun, padahal tahapan ini merupakan waktu di mana pelamar kerja dapat menunjukkan potensi diri kepada perusahaan yang dituju, misalnya calon atasan ataupun HRD.
Berikut ini hal-hal yang harus dihindari saat wawancara kerja, di antaranya :
1. Tidak komunikatif
Jangan sampai perasaan senang yang berlebihan membuat jadi terlalu bersemangat sehingga ingin mengeluarkan segala kemampuan, atau sebaliknya jika terlalu cemas dan khawatir Anda justru akan melantur ketika menjawab pertanyaan saat wawancara.
Memberikan jawaban-jawaban pendek seperti “Ya†dan “Tidak†tanpa memberikan penjelasan apa pun, sangat dilarang saat wawancara kerja. Sampaikan jawaban jujur dengan kalimat yang baik dan mampu menggambarkan diri. Komunikatif dalam menjawab pertanyaan dapat memberi kesan personal yang baik dan akan memberikan nilai tambah tersendiri.
Sampaikan jawaban dengan bahasa yang ringkas dan mudah dimengerti, yaitu dengan memahami terlebih dahulu pertanyaan yang diajukan, kemudian siapkan beberapa ringkasan jawaban yang lugas dan mengena sehingga akan dinilai sebagai calon karyawan yang tenang dan bijaksana.
2. Menjelekkan Kantor Sebelumnya
Beberapa posisi pekerjaan membutuhkan orang yang sudah memiliki pengalaman. Jika memiliki pengalaman yang sesuai, ceritakan pengalaman tersebut sebagai nilai Tambah. Menyebutkan identitas perusahaan lama untuk menjelaskan pengalaman kerja memang tidak dilarang, tetapi tidak perlu sampai menyebutkan hal buruk tentang perusahaan tersebut. Cukup garis besarnya saja supaya Anda tidak dinilai secara negatif. Terlebih lagi rekruter bukanlah orang yang tepat untuk mendengar keluhan Anda.
3. Percaya diri yang berlebihan
Menjelaskan tentang diri dan kemampuan yang dimiliki dengan percaya diri dapat menambah nilai tambah sehingga menunjukkan kesiapan dan antusiasmu ketika melamar posisi di lowongan pekerjaan yang ditawarkan. Meski begitu, perlu diingat bahwa percaya diri boleh saja tetapi tidak angkuh dan berlebihan.
4. Intonasi bicara tidak tepat
Bukan hanya penampilan luar saja yang penting, rekruter juga akan memperhatikan bagaimana cara Anda berbicara. Berbicara dan menjawab terlalu pelan akan memberikan kesan pertama yang buruk. Selain terlihat tidak percaya diri, rekruter juga tidak bisa mendengar dengan saksama setiap jawaban dan penjelasan mengenai diri Anda. Untuk mengatasi hal ini, cobalah berlatih dengan bantuan lawan bicara seperti keluarga atau teman. Pastikan mereka bisa mendengarkan ucapan Anda dengan jelas.
Meski bicara terlalu pelan tidak dianjurkan bukan berarti Anda harus berbicara terlalu keras karena dapat mengganggu rekruter, bahkan memberikan kesan sebagai seseorang yang egois, sombong dan agresif.