Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, kini memulai bisnis jadi lebih mudah dilakukan apalagi di masa pandemi seperti sekarang, bisnis jadi lebih berkembang, pola konsumsi dan tren di masyarakat pun berubah. Selain itu, masyarakat Indonesia juga lebih banyak terkoneksi secara digital. Hal tersebut dapat menjadi peluang baru, bisnis bisa dilakukan melalui pemanfaatan platform digital sebagai sarana menjangkau calon pembeli. Tidak menguras waktu dan tenaga, modal yang diperlukan hanya sebuah smartphone. Pemanfaatan platform digital misalnya dengan menggunakan media sosial ataupun e-commerce.
Selain sebagai tempat mempromosikan produk atau jasa yang dijual, media sosial juga seringkali menjadi tempat transaksi jual-beli. Tidak mengherankan jika pada akhirnya ada Pihak-pihak tidak bertanggungjawab yang memanfaatkan kesempatan sehingga merugikan bukan hanya pembeli namun juga mereka yang serius berbisnis.
Meski begitu, kemudahan dari digital marketing ini tidak menjamin keberlangsungan atau kesuksesan bisnis yang baru dibangun.
Berikut ini hal-hal yang harus dihindari saat menjalankan bisnis, di antaranya :
1. Merasa sudah memiliki cukup ilmu atau pengetahuan seputar bisnis
Ilmu dalam berbisnis sangatlah penting. Misalnya bagaimana menghadapi persaingan dan menganalisis kebutuhan pasar. Mana mungkin bisnis bisa berkembang jika orang yang menjalankannya tidak tahu apa-apa? Terlebih lagi situasi dan kondisi bisnis terus fluktuatif, tren berubah seiring berjalannya waktu, bagaimana mengatasi produk yang tidak laku-laku, kapan menentukan peluang, cara mengambil keputusan yang bijak. Sikap sok tahu padahal ilmu pas-pasan hanya akan merugikan diri sendiri padahal ada begitu banyak pengalaman dari orang-orang sukses yang bisa diambil pelajarannya.
Zaman sudah semakin canggih, ilmu bisa didapat dengan mudah melalui internet, membaca buku ataupun mengikuti seminar/workshop. Jika mencari ilmu sendiri dirasa sulit, Mengikuti pelatihan bisa jadi salah satu cara yang paling tepat untuk membantu memberikan bekal pengetahuan, terutama bagi Anda yang tidak memiliki pengalaman dalam berbisnis.
2. Memilih bisnis yang tidak dikuasai
Anda lebih menyukai teh ketimbang kopi, tetapi karena bisnis kedai kopi sedang booming beberapa tahun terakhir, Anda memilih menjalankan kedai kopi. Mungkin hal ini bisa tetap dijalani, tetapi akan terasa berat untuk dilakukan. Selain karena jumlah kompetitor yang sudah sangat banyak, kurang menguasai produk yang dijual membuat bisnis jadi sulit berkembang.
pengusaha sukses senang dan menikmati pekerjaannya sehingga secara tidak langsung akan menjadi penyebab atau mendorong mereka untuk menyelesaikan tujuannnya. Berbeda dengan orang yang bekerja atas dasar tuntutan, mereka cepat bosan, lelah, dan tidak menikmati. Akibatnya sudah pasti pekerjaan itu akan diselesaikan dengan terpaksa. Oleh sebab itu, memilih usaha sesuai dengan minat memang sangat penting, akan lebih mudah mengembangkannya jika dibandingkan dengan menjalankan usaha yang kurang dipahami.
3. Tidak mampu menentukan peluang
Apakah saat ini bisnis yang Anda jalani begitu-begitu saja? Terkadang, ada saja bisnis yang tidak ada perkembangan, profit pas-pasan bahkan produk tidak laku-laku. Seorang enterpreneur harus bisa memutar otak bagaimanapun caranya supaya dagangan bisa laku. Bisnis merupakan investasi yang penuh dengan risiko, tetapi bisa diminimalisir dengan ketepatan membaca peluang dan perencanaan bisnis yang jelas. Berani mengambil risiko dan tetap percaya diri atas setiap keputusan yang diambil.
4. Salah memilih partner atau rekan kerja
Kesuksesan seorang enterpreneur sangat ditentukan oleh partner atau mitra. Anda harus mampu memilih supplier, reseller dan customer yang tepat. Jika salah satu dari tiga hal tersebut bermasalah, kemungkinan besar bisnis Anda akan sulit berjangka panjang.
Adanya tim kerja juga dapat meningkatkan produktivitas. Setiap orang di dalam tim akan merasa diperhatikan, merasa harus memberikan yang terbaik untuk tim. Tentu tidak mudah untuk membuat hal itu karena perlu proses yang berkelanjutan. Kedepannya kualitas dan produktivitas yang dihasilkan oleh tim akan sangat berkaitan erat dengan profit atau penghasilan dari bisnis. Dengan kata lain, salah memilih partner atau tim kerja akan berpengaruh terhadap keberlangsungan bisnis.