Topik tentang pemimpin teladan memang seringkali menjadi bahasan menarik. Ketika mendengar cerita-cerita para pemimpin yang menginspirasi, ada kesan yang begitu membekas dalam hati. Banyak yang mengagumi, bahkan tidak sedikit yang ingin mengikuti jejaknya. Namun mengingat tantangan yang harus dihadapi, tidak sedikit pula yang merasa takut untuk menjadi pemimpin.
Pemimpin bukan sekadar pemegang pucuk kepemimpinan atau sosok yang memerintah anak buah. Kepemimpinan merupakan suatu karakter di mana seorang pemimpin harus menjadi teladan bagi orang lain atau bagi masyarakat yang dipimpinnya. Layaknya posisi seorang ayah dan ibu bagi anak dalam lingkungan keluarga, maka seorang pemimpin juga seolah menjadi orang tua bagi masyarakat yang dipimpinnya, masyarakat tersebut pada akhirnya akan mencontoh apa yang dilakukan oleh pemimpin.
Jika sebagai presiden, maka sudah pasti memimpin suatu negara yang tanggungjawabnya tentu sangat besar mencakup satu negara, jika sebagai gubernur, maka ia mempunyai tanggungjawab memimpin masyarakat satu provinsi, sama halnya dengan pemimpin perusahaan.
Seorang pemimpin harus bisa membimbing orang yang dipimpin menuju ke arah yang lebih baik. Meski terkadang ada rintangan dan orang yang membangkang, pemimpin yang baik selalu mendorong dirinya sendiri agar mampu mengatasi hal tersebut.
Banyak orang menilai jika karisma merupakan salah satu hal yang wajib dimiliki oleh seorang pemimpin. Meskipun hal tersebut tidak sepenuhnya benar, karisma sebenarnya adalah buah dari perjalanan panjang, tergantung dari bagaimana seseorang berproses untuk menjadi pemimpin. Seorang pemimpin harus bertanggung jawab, bisa berpikir dengan tenang, sabar dan inovatif.
Selain itu, pemimpin juga harus kreatif dan penuh dengan energi positif. Ditambah dengan kejujuran, kemampuan komunikasi dan pengambilan keputusan yang baik, setiap orang bisa menjadi pemimpin yang bisa menjadi teladan.
Untuk mencapai kualitas yang dibutuhkan, ada satu hal penting yang wajib dimiliki seorang pemimpin. Hal tersebut adalah keinginan kuat untuk belajar hal baru. Selama tidak berhenti belajar, kualitas tersebut pasti akan didapatkan.
Selain penjelasan tersebut di atas, berikut ini terdapat ciri-ciri etika kepemimpinan, di antaranya :
1. Jujur
Kejujuran adalah standar moral paling tinggi yang berlaku di seluruh dunia. Hampir sebagian besar masalah dalam hubungan interpersonal bersumber pada ketidakjujuran. Namun, pemimpin etis punya integritas tinggi, dapat dipercaya, dan menginspirasi pengikutnya untuk bersikap sama.
2. Melayani orang lain
Pemimpin etis tidak menggunakan bawahannya sebagai ‘kendaraan’ untuk mewujudkan ambisi pribadinya. Pemimpin meletakkan kepentingan setiap anggota di atas kepentingannya, kemudian berusaha menyelaraskannya dengan tujuan organisasi.
3. Bermartabat dan penuh hormat
Pemimpin yang beretika menghormati karyawannya, mendengarkan mereka, menghargai pendapat mereka, mengakui kontribusi setiap orang, dan memperlakukan bawahan sebagai partner penting dalam proses pengambilan keputusan untuk mencapai tujuan bersama.
4. Berkeadilan
Adil merupakan bagian dari etika kepemimpinan yang penting. Pemimpin yang etis adalah mereka yang dapat berlaku adil dan menerapkan kesetaraan dan kesempatan yang sama bagi semua anggotanya. Perlakuan adil dan tidak diskriminatif akan mendorong kepuasan pengikut serta menciptakan lingkungan yang mendukung bagi semua orang untuk mengembangkan diri.