Apakah saat ini bisnis yang Anda jalani begitu-begitu saja? Terkadang, ada saja bisnis yang tidak ada perkembangan, profit pas-pasan bahkan produk tidak laku-laku. Tidak bisa dimungkiri jika dalam menjalankan bisnis dan usaha, kerugian sudah pasti terjadi dan menjadi sebuah risiko yang mau tidak mau harus dilalui. Sebagai seorang pebisnis, kegagalan atau kebangkrutan dapat menjadi sebuah bayang-bayang yang menakutkan mengingat tidak sedikit modal yang sudah dikeluarkan, baik modal finansial, waktu, dan juga tenaga.
Seorang enterpreneur harus bisa memutar otak bagaimanapun caranya supaya dagangan bisa laku. Bisnis merupakan investasi yang penuh dengan risiko, tetapi bisa diminimalisir dengan ketepatan membaca peluang dan perencanaan bisnis yang jelas. Berani mengambil risiko dan tetap percaya diri atas setiap keputusan yang diambil. Untuk itu setiap pelaku bisnis harus memiliki strategi tertentu supaya dapat mencegah ataupun mampu mengantisipasi hal yang dapat memicu kerugian.
Lalu, apa yang harus dilakukan jika bisnis terancam bangkrut?
Ketika memutuskan untuk menjadi entrepreneur, Anda harus mempersiapkan segalanya, bukan hanya modal niat dan nekad. Seorang pengusaha harus mampu mencari peluang yang tepat untuk bisnis dan mengembangkannya dengan baik. Dalam kondisi itu dibutuhkan beragam kemampuan penunjang supaya bisa menghasilkan sesuatu yang maksimal.
Berikut ini tiga tips yang bisa dilakukan jika bisnis Anda terancam bangkrut, di antaranya :
1. Melakukan Evaluasi Bisnis Secara Objektif
Evaluasi setiap mingguan atau bulanan sangatlah penting untuk mengetahui titik keunggulan dan kelemahan, menjadikan bisnis sebagai bahan objek dan koreksi. Keputusan Anda juga akan memengaruhi masa depan bisnis. Oleh sebab itu Satu hal yang tidak boleh terlewatkan untuk dilakukan sebelum membuat keputusan bisnis adalah mengidentifikasi masalah, dengan cara mengenali dan memahami apa masalah yang sedang Terjadi.
Terkadang ada beberapa keputusan yang tidak bisa diambil sendiri dan membutuhkan seseorang untuk berdiskusi tentang masalah yang sedang dihadapi. Misalnya dengan bertanya pada orang-orang yang lebih mengerti dan Anda percaya, meminta pendapat rekan bisnis, manajer/atasan, ataupun karyawan. Semakin banyak orang yang diajak berdiskusi, semakin besar pula kesempatan mendapat ide-ide yang tidak terpikirkan sebelumnya. Dengan begitu, Anda akan sangat terbantu dalam membuat keputusan lebih tepat dan cepat.
2. Jangan mengabaikan peran media sosial
Di zaman serba digital seperti sekarang, media sosial memiliki banyak peran aktif dalam kelancaran sebuah bisnis. Masyarakat dari semua kalangan, atas dan bawah, baik yang tua, muda bahkan remaja menggunakan internet dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh sebab itu, media sosial dapat digunakan sebagai alat promosi yang tepat untuk menyampaikan produk bisnis kepada konsumen.
Buatlah promo dan isi konten yang menarik serta rajin memperbarui produk atau program dari bisnis, atau bisa juga mengiklankan produk Anda di layanan berbayar media sosial agar bisa dikenal dan menarik para pelanggan.
3. Meningkatkan Pelayanan ke Pelanggan
Dalam berbisnis, aspek yang paling utama adalah memiliki pelanggan. Semakin banyak pelanggan berarti bisnis Anda memiliki pangsa pasar yang bagus. Untuk itu, perlu adanya timbal balik dengan memberi pelayanan yang lebih baik lagi pada mereka.
Komunikasi yang dibangun dengan konsumen juga sangat penting dan bukan hanya sekadar untuk memastikan kepuasan dengan layanan yang diberikan. Ada banyak sekali strategi yang bisa disusun dengan membaca pergerakan pasar termasuk para kompetitor. Selain itu, kedekatan dengan konsumen juga bisa membantu membaca tren sekaligus mengetahui langkah apa yang dilakukan oleh para kompetitor. Namun jika tidak ada hubungan dan komunikasi yang baik, pebisnis tidak bisa mengetahui apa saja yang diinginkan konsumen dan akan kalah saing dengan kompetitor.