Sebagian guru adalah pengajar yang jabatannya hanya sebagai guru honorer atau guru dengan gaji tidak tetap. Tidak sedikit pula guru di Indonesia kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah, sehingga untuk kebutuhan hidupnya semakin tidak dapat terpenuhi apalagi jika terlilit utang. Pada saat Indonesia mengalami krisis, termasuk gaji guru masih di bawah upah minimum, termasuk di antaranya guru-guru honorer, atau kontrak, dilihat dari tingkat penghasilan gaji atau upah guru honorer di Indonesia yang sangat rendah.Â
Berbagai keluhan tentu banyak dialami oleh guru-guru honorer dengan tidak terjaminnya kesejahteraan guru di Indonesia. Keluhan-keluhan yang sering terdengar adalah gaji yang tidak sesuai dengan kebutuhan sehari-hari. Dari situlah guru harus mencari jalan alternatif dan kreatif untuk bisa menjadi seorang guru yang mencari kesejahteraannya dengan jalan mencari tambahan pendapatan dengan berwirausaha.Â
Selain itu beriringan dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Kemendikbud Nomor 6 Tahun 2018 tentang penugasan guru di sekolah, di mana peran kepala sekolah juga harus menjadi salah satu untuk mengembangkan kewirausahaan di sekolahnya. Maka muncul istilah teacherpreneur, yaitu seorang guru yang memiliki jiwa teacherpreneur harus siap untuk mendidik siswanya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai guru yang baik dan profesional. Mereka juga harus siap untuk mensejahterakan keluarganya dengan upaya kreatif dan inovatif menciptakan peluang bisnis. Seorang guru yang memiliki jiwa sebagai teacherpreneur serta mampu mengembangkan bisnisnya dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.Â
Bagaimana caranya menjadi seorang teacherpreneur dan menjadi guru yang baik dan profesional, ini semua tergantung pada individu masing-masing. Dunia bisnis atau berwirausaha dalam bidang jasa termasuk dalam mengembangkan jasa pendidikan, memiliki koneksi dan titik temu melalui mengombinasikan sebagai teacherpreneur/ edupreneur. Artinya seorang yang telah berprofesi sebagai pendidik bahkan sebelum mengorganisir sebuah bisnis yang berkaitan dengan pendidikan dan telah menginvestasikan waktu, energi, dan modal untuk menciptakan, mengembangkan, dan memasarkan program, produk, layanan, atau teknologi untuk meningkatkan kualitas dan kualitas pembelajaran.
Pendidikan entrepreneur memiliki fungsi yaitu untuk mengubah mindset dalam paradigma berpikir inovatif, kreatif, dan dinamis sebagai guru sehingga muncul karakteristik entrepreneur yang andal dalam menciptakan kreativitas, mandiri, dan pantang menyerah. Karakteristik yang harus dimiliki oleh entrepreneur adalah percaya diri, yakni keyakinan pada diri sendiri, kemandirian, semangat, dan optimis dalam hidup. Selain itu karakter entrepreneur harus berani mengambil risiko dan menyukai tantangan, serta memiliki jiwa kepemimpinan. Sikap kepemimpinan juga wajib dimiliki oleh seorang leader agar dapat berkomunikasi dengan baik, mampu membuat rencana, manajemen, dan evaluasi dengan baik, serta suka terhadap saran dan kritik yang membangun.
Adapun tujuan dari teacherpreneur tidak lain sejalan dengan Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dalam bab II Pasal 3 mengenai dasar, pungsi, dan tujuan yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa kepada Allah Yang Maha Esa, berakhlak Mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.Â
Berwirausaha merupakan suatu pekerjaan yang membutuhkan sebuah keahlian khusus. hal ini memberikan implikasi bahwa berwirausaha merupakan sebuah kegiatan yang membutuhkan kreativitas dan inovasi baru, sehingga mampu untuk menciptakan sesuatu yang belum ada sebelumnya. Lahirnya inovasi dan kreativitas lebih sering terjadi ketika muncul sebuah masalah, dan dengan itu terjadi tuntutan yang mengharuskan untuk memecahkan masalah tersebut, sehingga ide-ide akan muncul. Melakukan inovasi adalah sebuah tantangan, yaitu tantangan dalam menganalisa lingkungan sekitar. Sumber inovasi sendiri bisa diklarifikasikan ke dalam dua jenis yaitu inovasi yang bersumber dari gabungan hal-hal yang sudah ada, kedua inovasi dari perbedaan segala sesuatu yang baru ada.Â