Di Indonesia ada dua jenis istilah yang digunakan untuk pendidikan yang berorientasi pada dunia kerja, yaitu pendidikan kejuruan dan pendidikan vokasi yang tercantum dalam Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan jalur formal yang diselenggarakan pada jenjang pendidikan tingkat menengah atau yang akrab disebut dengan SMK sedangkan pendidikan vokasi merupakan jalur pendidikan formal pada jenjang pendidikan tinggi seperti Politeknik, Sekolah Vokasi, Akademi dan sejenisnya.
Pendidikan vokasi tidak sama dengan sekolah sarjana yang lebih berorientasi pada akademik. Pendidikan vokasi khusus mengasah skill secara teknis sesuai jurusan yang diambil sehingga selama masa perkuliahan mahasiswa pendidikan vokasi akan lebih terfokus pada praktik kerja yang dapat menunjang keahlian di bidang atau jurusan studi tertentu. Tujuan dari pendidikan ini yaitu untuk mempersiapkan alumninya menjadi tenaga yang siap kerja dan mampu bersaing secara global di bidangnya.Â
Lalu, mengapa sekolah vokasi berbeda dengan lulusan sarjana yang lain?
1.Kurikulum Padat
Hal ini disebabkan karena materi dasar yang diajarkan harus tersampaikan dalam kurun waktu yang cukup singkat, sekitar tiga puluh persen dari keseluruhan materi. Selebihnya, materi didominasi oleh praktikum dan magang yang bertujuan untuk mengasah kemampuan atau skill mahasiswa sesuai jurusan yang mereka pilih. Meski begitu, kurikulum yang padat pada pendidikan vokasi tetap mengedepankan kuantitas dan kualitas pada setiap mata kuliahnya.
Selain itu, jika nantinya lulusan pendidikan vokasi ini ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi setelah bekerja, mereka bisa mengambil jalur ekstensi atau kuliah alih jenjang yang waktunya bisa dibilang cukup singkat. Untuk lulusan pendidikan vokasi jalur diploma atau D3 dibutuhkan waktu sekitar 2 tahun saja untuk menyelesaikan pendidikan ekstensinya.
2.Waktu Belajar Singkat
Selain membantu para generasi muda untuk mendapatkan kemampuan yang dapat digunakan di dunia kerja, pendidikan vokasi juga memiliki waktu belajar yang lebih singkat. Durasi masa belajar yang tersedia mulai dari satu semester hingga 6 semester, tergantung jurusan. Waktu belajar yang singkat ini tentu memberikan keuntungan bagi generasi muda yang ingin segera lulus dan cepat kerja. Selain mempercepat peluang mendapatkan kerja, waktu belajar yang singkat tentu juga membantu menghemat biaya kuliah karena durasi semesternya tidak terlalu panjang.
3.Kurikulum Fokus pada Skill
Kurikulum yang diajarkan pada pendidikan vokasi berfokus pada satu kemampuan, mempelajari suatu hal yang khusus dan sesuai dengan minat. Kurikulum pada pendidikan vokasi memang dibuat untuk menciptakan para lulusan yang siap kerja dengan skill yang mumpuni di bidangnya. Oleh sebab itu, di dalam kurikulum pendidikan vokasi sekitar tujuh puluh persen materinya merupakan praktikum.
Mata kuliah yang didominasi praktikum ini tentu memberikan kesempatan bagi para mahasiswa untuk memperoleh kemampuan praktik yang bagus di bidangnya. Inilah mengapa pendidikan vokasi sangat diminati oleh para generasi muda yang ingin lulus siap kerja.
4.Terdapat Praktik Magang
Di dalam pendidikan vokasi, praktikum merupakan bagian yang mendominasi. Selain praktikum di kampus, biasanya pendidikan vokasi juga memiliki relasi dan rekanan yang bekerjasama menjadi tempat magang para mahasiswa. Praktik magang tentu memberikan pengalaman nyata karena praktik dilakukan langsung di dunia kerja. Hal ini tentu semakin mengasah skill dan meningkatkan kompetensi lulusan pendidikan vokasi.
Beberapa kampus pendidikan vokasi bahkan memiliki kerja sama dengan berbagai instansi dan perusahaan ternama untuk memberikan pengalaman praktik yang maksimal.
5.Diajar oleh Para Dosen Berpengalaman
Perkuliahan pada pendidikan vokasi melibatkan para dosen yang berpengalaman di bidangnya. Ilmu dari para pakar dan dosen berpengalaman ini tentu dapat menjadi bekal bagi para mahasiswa untuk mendapatkan keilmuan dan kemampuan yang mumpuni di bidang yang mereka pilih.
6.Penyaluran Kerja
Salah satu keunggulan pendidikan vokasi yaitu adanya penyaluran kerja lulusan ke mitra penempatan kerja. Institusi pendidikan vokasi tidak hanya bermitra untuk melaksanakan program magang, tetapi juga penyaluran kerja lulusan kepada instansi yang telah bekerjasama sebagai mitra penempatan kerja.
Mitra penempatan kerja yang dipilih juga merupakan tempat kerja yang kredibel dan memiliki nama besar. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan vokasi tidak hanya mampu mencetak lulusan yang siap kerja, namun juga mampu membantu para lulusan untuk bisa segera bekerja di instansi ternama.