Mengapa guru tidak semangat mengajar?
Jawabannya mungkin karena gaji, tetapi benarkah seperti itu? Apakah benar jika guru mau mengajar hanya sekadar karena gaji? Bukankah seharusnya guru merupakan pahlawan tanpa tanda jasa? Sayangnya itu merupakan idealisme lama dan kini sudut pandang semacam itu sudah berbeda. Bagaimanapun juga guru tetaplah manusia biasa yang membutuhkan pemasukan dan dukungan untuk mensejahterakan keluarganya. Lalu kalau seperti itu, kenapa harus jadi guru?
Guru merupakan sosok paling penting dalam kemajuan pendidikan, entah apa pun niatnya, baik maupun buruk, positif maupun negatif. Terkadang semangat guru dalam mengajar tidak semata-mata dipengaruhi oleh uang. Bisa jadi ada masalah-masalah tertentu yang harus dihadapi di sekolah atau di kelas tempatnya mengajar.
Setidaknya, terdapat sepuluh masalah dalam proses belajar mengajar di kelas, di antaranya :
1.Siswa susah diatur, tidak patuh dan tidak mau bekerjasama dengan guru
2.Daya serap siswa terhadap apa yang disampaikan guru tergolong rendah
3.Siswa terlalu pasif sehingga guru tidak dapat mengetahui apakah siswa sudah memahami pelajaran
4.Guru sering disepelekan dan siswa tidak menaruh kepercayaan pada guru
5.Kurangnya referensi dalam mengolah metode pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan sehingga proses belajar mengajar terasa begitu jenuh.
6.Guru masih terikat dengan gaya mengajar konvensional yaitu ceramah yang sangat membosankan bagi siswa
7.Kesulitan menciptakan komunikasi yang harmonis dengan siswa.
8.Guru kesulitan mencari media pembelajaran yang tepat supaya proses belajar mengajar bisa berjalan lebih efektif
Sayangnya banyak guru yang kesulitan menemukan solusi dari berbagai permasalahan tersebut di atas. Oleh sebab itu, guru dituntut untuk selalu upgrade ilmu dan mengembangkan kompetensi profesionalismenya.
Guru yang profesional merupakan faktor penentu proses pendidikan yang berkualitas. Untuk dapat menjadi guru profesional, mereka harus mampu menemukan jati diri dan mengaktualisasikan diri sesuai dengan kemampuan dan kaidah-kaidah guru yang profesional, apalagi guru dalam era teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini bukan hanya sekadar mengajar melainkan harus menjadi manajer belajar. Hal tersebut mengandung arti, setiap guru diharpkan mampu menciptakan kondisi belajar yang menantang kreativitas dan aktivitas siswa, memotivasi siswa, menggunakan multimedia, multimetode, dan multisumber agar mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Pelatihan merupakan salah satu cara yang cukup efektif untuk mengembangkan profesionalisme guru dalam mengajar. Pelatihan untuk guru adalah pelatihan yang dilakukan oleh tenaga pendidik untuk menjadi profesional dan memaksimalkan kegiatan pembelajaran di kelas. Latihan ini biasanya mencakup teknik merencanakan pengajaran hingga cara meningkatkan pembelajaran yang efektif.
Mengapa guru harus mengikuti pelatihan? Terdapat beberapa manfaat yang bisa diperoleh dari adanya pelatihan bagi guru, di antaranya sebagai beriktu :
1.Guru memiliki kemampuan mengambil keputusan lebih baik dari sebelumnya.
2.Meningkatkan kemampuan guru dalam menghadapi masalah
3.Guru termotivasi untuk terus meningkatkan kemampuan kerjanya.
4.Guru bisa mendapatkan berbagai informasi mengenai program yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kemampuan masing-masing secara teknikal dan intelektual.
5.Semakin besar tekad guru untuk lebih mandiri dalam bekerja.
6.Meningkatkan produktivitas
7.Meningkatkan fleksibilitas, terlatih dalam menyesuaikan diri serta dalam memahami setiap permasalahan dan kondisi dalam mengajar sehingga kedepannya guru dapat mengambil langkah yang tepat dalam menemukan solusi.
8.Melalui program pelatihan, guru dapat berkenalan dengan banyak guru lainnya yang berbeda situasi dan kondisi yang dihadapi. Dalam ajang inilah guru dapat mengambil banyak manfaat lain melalui jalinan koneksi antar guru.