Sebuah perusahaan identik dengan lingkungan kerja yang tegang, keras, dan selalu bergerak cepat. Tuntutan untuk mencapai target penjualan dan pemasukan pun begitu tinggi, Belum lagi pengukuran performa yang semakin ketat, membuat para pemimpin ataupun anggota tim harus terus bekerja di bawah tekanan. Dengan kondisi semacam ini, berbagai kendala bisa muncul dalam berbagai bentuk.
Tidak ada seorang pun yang senang bekerja dengan karyawan yang memiliki kinerja buruk (tidak memuaskan) karena pekerjaan menjadi tidak nyaman dan rumit. Akan tetapi, jika hal ini dibiarkan begitu saja, para karyawan dengan kinerja buruk tersebut dapat menjadi pengaruh buruk bagi bisnis Anda secara keseluruhan, tidak hanya mempengaruhi angka produktifitas tetapi juga moral dan kinerja seluruh bagian di perusahaan.
Membiarkan para karyawan berkinerja buruk untuk berhenti mungkin merupakan solusi mudah dan bahkan menggoda untuk dilakukan jika mereka tidak berkontribusi bagi perusahaan, namun bisa jadi tidak semuanya buruk. Selain itu, hal ini akan meningkatkan biaya perusahaan untuk perekrutan, pelatihan, dan juga penurunan produktifitas. Oleh karena itu, berusaha mengubah para karyawan dengan kinerja buruk ini akan jauh lebih efektif daripada mengganti mereka.
Oleh sebab itu, sebagai seorang pimpinan Anda tidak boleh terlalu tergesa-gesa dalam mengambil keputusan. Pertimbangkan dengan baik apakah akan memecat atau mempertahankan karyawan tersebut. Berikut ini sikap yang mungkin bisa Anda lakukan saat tim kerja Anda tidak memiliki kinerja yang sesuai dengan harapan :
1. Tetap tenang
Tetaplah tenang saat ada anggota tim yang memberikan tanggapan dengan pernyataan bernada negatif atau menantang. Tidak perlu berdebat hanya karena tidak mau dianggap kalah. Sebagai pemimpin, Anda harus berpikiran jernih dan menanggapinya dengan rasional. Jika Anda frustrasi, anggota tim yang lain akan menyadari dan ini bisa memperburuk keadaan.
2. Mulai dari akar
Dengan menemukan akar masalah, permasalahan jadi lebih mudah untuk diatasi. Entah karena anggota tim sulit diajak bekerjasama akibat sifat yang buruk, etos kerja yang payah, atau kurangnya kemampuan. Perlu diingat bahwa konflik bisa muncul karena adanya perbedaan sudut pandang.
3. Dengarkan pendapat karyawan lain
Apakah salah satu karyawan membawa masalah pada para anggota tim yang lain? Jika memungkinkan, bertanyalah pada para kolega, apakah mereka juga merasakan hal yang sama. Jika akar permasalahan datang dari pimpinan atau satu orang saja, mungkin inilah saat yang tepat untuk mengevaluasi diri.
4. Mundur sejenak
Sebagai pemimpin, Anda perlu mendengar dan menerima berbagai macam pandangan. Analisis situasinya, dan tentukan apakah sikap anggota tim bisa mendatangkan manfaat.
5. Pahami lingkup dan dampak masalah
Pahami betul seberapa besar lingkup masalah, juga dampak yang akan ditimbulkan terhadap perusahaan dan karyawan lain. Apakah ini masalah yang hanya muncul sekali, atau akan berdampak pada jangka panjang? Perhatikan anggota tim yang bermasalah, kemudian pertimbangkan konsekuensi masalah tersebut. Dengan demikian Anda akan menemukan solusi yang tepat.