Menghadapi Circle Kerja yang Buruk Di Sekitar Kita

Tips
  • 02 Juli 2022
    Oleh : dr. joseph teguh santoso, m.kom

    Salah satu faktor penghambat kesuksesan adalah lingkungan kerja yang tidak mendukung. Lingkungan kerja yang negatif nyatanya dapat memberikan pengaruh signifikan terhadap produktivitas dan performa kerja. Bukan hanya itu, lingkungan kerja seperti ini juga dapat berdampak pada kehidupan pribadi, bahkan kepercayaan diri serta kesehatan fisik dan mental bisa menjadi korbannya.

    Bagaimana bisa sukses kalau lingkungan kerja Anda macam itu?

    Lingkungan kerja yang buruk adalah suasana atau kondisi lingkungan pekerjaan yang membawa kita kepada nilai-nilai buruk sehingga jadi tidak semangat bekerja. Entah itu berupa rekan kerja yang negatif (toxic), pekerjaan yang kurang jelas, manajer yang tidak adil, dan lain sebagainya.

    Lingkungan kerja menjadi salah satu lingkungan yang paling berpotensi untuk menambah tingkat stress dan tekanan bagi kehidupan seseorang. Jika beruntung, Anda bisa bergabung dengan perusahaan yang memiliki komunikasi yang baik dan akan mendukung Anda untuk terus berkembang. Namun sebaliknya, jika tidak beruntung, lingkungan kantor yang buruk dan tidak sehat akan membuat kehidupan pribadi dan kerja Anda menjadi kurang baik pula.

    Merasa bosan karena pekerjaan mungkin sudah biasa, tetapi jika Anda  sampai merasa sedih, marah, hingga tertekan karena situasi lingkungan kerja yang buruk, Anda tidak boleh berdiam diri saja. anda harus selalu berusaha untuk positif. Kita sama-sama mengetahui bahwa selalu positif itu sulit, tapi jika berusaha mencari solusi agar selalu positif, maka tidak ada yang tidak mungkin.

    Berikut ini beberapa tanda lingkungan kerja yang tidak baik, di antaranya :

    •komunikasi yang tidak efektif

    •perilaku tidak profesional atau tidak jujur

    •praktik atau kebijakan yang menghukum

    •hubungan yang tidak harmonis antara karyawan dan pimpinan kantor

    Mau resign tetapi tidak mungkin. Namun di lain sisi, tetap bertahan pun rasanya makan hati setiap hari. Untuk menghadapi lingkungan kerja yang tidak mendukung, cobalah untuk membangun pertemanan dengan orang-orang positif. Di sini, bukan berarti anda tidak boleh punya relasi dengan banyak orang. Anda tidak perlu terlalu pilih-pilih dalam  hal relasi, apalagi jika pekerjaan Anda berhubungan dengan pelayanan publik yang mengharuskan untuk bersosialisasi dengan berbagai macam karakter individu. Berbeda dengan pertemanan, Anda harus pilih-pilih, apalagi sahabat dan pasangan hidup. Terdapat perbedaan makna antara teman dengan relasi. Relasi adalah orang yang kita kenal yang suatu saat bisa dimanfaatkan untuk bekerja sama, sedangkan teman adalah orang yang memiliki hubungan sosial lebih dekat sehingga memiliki potensi yang lebih besar untuk memengaruhi perilaku kita sehari-hari. Maka usahakan agar teman, sahabat, dan pasangan hidup itu orang-orang yang bisa menularkan nilai positif pada kita. 

    Meski begitu, masih saja ada orang-orang yang tetap mempertahankan hubungan toxic. Kebiasaan ini biasanya terjadi bagi seseorang yang memiliki rasa ketakutan untuk melepas teman-teman yang berpengaruh buruk demi memiliki teman. Padahal mempertahankan pertemanan yang buruk akan menghambat diri untuk sukses. 

    Kebiasaan-kebiasaan oleh circel yang buruk biasanya hanya memiliki keinginan untuk kesenangan sementara saja dan tidak memikirkan hidup dimasa depan. Kebiasaan tersebut biasanya selalu menghamburkan uang, bermain tanpa ada tujuan yang jelas, menghabiskan waktu pada kesenangan sementara dan lainnya.


    Hubungi Kami ? 2.058