Sebelum memulai usaha, sangat penting bagi pebisnis untuk mengenali secara jelas potensi, segmentasi dan target pasar yang akan menjadi sasaran utama. Hal ini bertujuan sebagai fondasi dasar membangun sebuah bisnis. Tentunya, strategi pemasaran yang baik dapat dilakukan dengan menentukan target pemasaran.
Apa yang dimaksud dengan target pemasaran?
Target pemasaran merupakan suatu kelompok konsumen yang menjadi sasaran pendekatan bisnis untuk membeli produk yang hendak ditawarkan. Dengan kata lain, target pemasaran adalah kelompok yang akan dilayani sebagai konsumen, dan biasanya mempunyai rentan usia, sifat dan karakter yang hampir sama. Penentuan target pasar dapat membantu dalam mengarahkan kegiatan pemasaran terhadap kelompok konsumen tertentu.
Oleh sebab itu target pemasaran menjadi bagian penting dalam mengukur, meningkatkan dan menentukan potensi kesuksesan dalam membangun bisnis.
Lalu bagaimana cara menentukan target pasar secara tepat dan sesuai dengan usaha yang sedang dirintis?
1. Mengamati persaingan pasar
Setiap bisnis entah di bidang apa pun itu, sudah pasti memiliki kompetitor. Dalam hal ini, dibutuhkan usaha ekstra dalam mengamati karakter sebuah produk dan strategi yang dilakukan. Tujuannya tidak lain untuk memudahkan pebisnis dalam menciptakan atau mengembangkan produk yang sebelumnya telah dikembangkan oleh kompetitor.
2. Mulai berasumsi terhadap target pasar yang potensial
Jika produk yang akan dipasarkan berupa produk tas dengan model kekinian, desain yang menarik dan harga yang terjangkau, maka target konsumen adalah anak muda yang ingin tampil stylish dan menjadi pengguna aktif media sosial.
Sasaran ini sangat sesuai mengingat anak muda era sekarang ingin selalu eksis, instagramable tidak mau dianggap ketinggalan zaman, namun tentunya dengan menghemat pengeluaran. Selain itu, anak muda yang aktif di media sosial memiliki peluang besar dalam membantu mempromosikkan produk yang akan dijual. Dengan begitu produk yang akan dipasarkan dapat secara mudah dikenal oleh banyak anak muda.Â
3. Menjalin komunikasi dengan konsumen
Poin yang satu ini dapat dilakukan dengan melakukan riset ataupun mengambil data secara langsung, yaitu dengan bertanya kepada konsumen. Data-data yang diperoleh dapat digunakan untuk menganalisa kebutuhan, kritik dan saran dari konsumen sehingga pebisnis dapat memahami serta mengembangkan produk ataupun layanan yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Hal ini sekaligus dapat membangun usaha yang dirintis menjadi lebih berkembang dan membuktikan bahwa asumsi mengenai target konsumen yang dibuat ternyata sesuai dengan kondisi yang ada dilapangan.
4. Melakukan branding (pengenalan produk/jasa)
Branding (pengenalan produk/jasa) dilakukan oleh pebisnis dalam meningkatkan komunikasi dengan penggunanya, untuk menciptakan karakter, citra, kesan dari sebuah perusahaan atau produk, serta dikenal lebih luas. Branding dapat dilakukan dengan membuat atau mengadakan event ataupun bazaar yang dapat disesuaikan dengan usaha yang sedang dijalankan. Selain itu, iklan dapat dibutuhkan dalam membangun brand hal ini dapat meningkatkan ketertarikan konsumen serta dapat membangun identitas usaha yang sedang dirintis.
5. Memanfaatkan teknologi dalam membangun usaha
Kemajuan teknologi dapat dimanfaatkan untuk membangun sebuah bisnis. Salah satunya dengan memanfaatkan media sosial ataupun google trend untuk mengetahui hal apa saja yang menjadi ketertarikan konsumen dalam membeli suatu produk atau layanan.