Tujuan utama dalam berbisnis adalah mendapatkan keuntungan secara finansial. Namun, bukan berarti seorang pelaku bisnis bisa menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya. Untuk itulah dibutuhkan etika dalam berbisnis.
Etika bisnis dapat diartikan sebagai peraturan tidak tertulis sebagai landasan norma dan perilaku yang harus dipatuhi oleh seluruh lapisan dalam perusahaan/bisnis.
Dengan menjalankan etika bisnis yang baik, sebuah perusahaan bisa mendapat nilai dan kepercayaan lebih dari masyarakat, negara, dan bahkan kompetitornya.
Pelanggaran terhadap hukum dan peraturan dapat berakibat fatal di kemudian hari, apalagi di era digital seperti sekarang ini. Dahulu, dampak pelanggaran etika bisnis hanya menyebar di lingkungan sekitar perusahaan. Namun, di era digital ini dampaknya bisa lebih luas, bahkan sampai ke tingkat global.Saat ini era digital memang tidak bisa dihindari, tetapi harus ada upaya untuk mengurangi pelanggaran etika bisnis agar tidak merugikan masyarakat.
Pelanggaran etika dapat terjadi di mana saja, termasuk di dalam dunia bisnis sekalipun. Demi mendapatkan keuntungan yang besar, tidak sedikit perusahaan yang berusaha untuk menggunakan segala cara. Padahal, sebenarnya praktik curang ini tidak hanya merugikan masyarakat, tetapi juga merugikan perusahaan itu sendiri karena bisnis yang dibangun dengan tidak etis sudah pasti tidak akan berjangka panjang.
Oleh sebab itu seorang pengusaha harus selalu bersikap jujur dalam hal apa pun, baik dalam berbicara maupun bertindak. Jujur perlu agar berbagai pihak percaya terhadap apa yang akan dilakukan. Tanpa kejujuran usaha tidak akan maju karena tidak dipercaya oleh konsumen atau mitra kerja.
Selain itu pengusaha juga harus berkomitmen dan bertanggungjawab dengan apa yang mereka jalankan dan menghargai komitmen dengan pihak-pihak lain. Pengusaha yang menjunjung tinggi komitmen terhadap apa yang telah diucapkan atau disepakati akan dihargai oleh berbagai pihak.
Sekali saja seorang pengusaha ingkar janji, tentu sama artinya dengan bunuh diri karena dapat berimbas pada hilangnya kepercayaan pihak lain. Misalnya dalam hal pembayaran, pengiriman barang atau penggantian. Segala kewajiban terhadap berbagai pihak harus segera diselesaikan. Tanggung jawab tidak hanya terbatas pada kewajiban, tetapi juga kepada seluruh karyawan, masyarakat, bahkan pemerintah. Pengusaha dituntut untuk selalu disiplin dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan usahanya, misalnya dalam hal waktu pembayaran atau pelaporan kegiatan usaha.
Seringkali pebisnis dihadapkan pada kondisi-kondisi sulit dalam perkembangannya. Baik yang terkait dengan pengelolaan sumber daya internal perusahaan dan dengan masyarakat. Untuk menangani berbagai masalah sulit semacam itu, dibutuhkan suatu prinsip yang dapat membantu pebisnis dalam bersikap. Inilah alasan mengapa etika dalam berbisnis sangat penting untuk dimiliki.
Pengusaha yang sukses harus selalu berusaha mengejar prestasi setinggi mungkin. Tujuannya agar bisnis yang dijalankan dapat berkembang dan terus bertahan dari waktu kewaktu. Prestasi yang berhasil dicapai perlu terus ditingkatkan. Di samping itu, pengusaha juga harus tahan mental dan tidak mudah putus asa terhadap berbagai kondisi dan situasi yang dihadapi.