Perhatikan Langkah Berikut Ini Agar Bisnis Tidak Bangkrut

Tips
  • 17 Oktober 2021
    Oleh : dr. joseph teguh santoso, m.kom

    Untuk bisa menjadi pebisnis andal memang membutuhkan ketekunan dan mau bekerja keras, tidak memedulikan gengsi, mau mencoba dan berani menantang diri. Bisnis memang merupakan investasi yang penuh dengan risiko, tetapi bisa diminimalisir dengan ketepatan membaca peluang dan perencanaan bisnis yang jelas. Meski begitu, tidak bisa dimungkiri jika dalam menjalankan bisnis dan usaha, kerugian sudah pasti terjadi dan menjadi sebuah risiko yang mau tidak mau harus dilalui. Sebagai seorang pebisnis, kegagalan atau kebangkrutan dapat menjadi sebuah bayang-bayang yang menakutkan mengingat tidak sedikit modal yang sudah dikeluarkan, baik modal finansial, waktu, dan juga tenaga.

    Semua orang yang berbisnis pasti takut merugi. Namun bagaimana kita bisa tahu sukses atau tidak dalam berbisnis jika tidak pernah mencobanya? Untung atau rugi, maju atau tidaknya sebuah bisnis tergantung sepenuhnya kepada orang yang menjalankan. Tidak ada yang instan di dunia ini karena segalanya butuh proses, perjuangan dan pengorbanan. Ketika memutuskan untuk menjadi entrepreneur, Anda harus mempersiapkan segalanya, bukan hanya sekadar modal niat dan nekad. Seorang enterpreneur harus bisa memutar otak agar produk laku bagaimanapun caranya, memiliki strategi tertentu supaya dapat mencegah ataupun mampu mengantisipasi hal yang dapat memicu kerugian.

    Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menghindari kebangkrutan dalam berbisnis, di antaranya :

    Pentingnya manajemen yang efektif dan efisien

    Manajemen bisnis dianggap efektif jika tujuan yang diinginkan bisa tercapai dengan tepat sesuai waktu yang ditargetkan. Sementara itu, manajemen bisnis disebut efisien jika hasil optimal dengan penggunaan sumber daya dan modal yang minimal. Tidak sedikit bisnis yang harus rela kehilangan banyak uang karena gagal menjaga efektivitas dan efisiensi operasionalnya sehingga harus berakhir bangkrut.

    1. Berutang demi mendapat modal

    Utang ternyata merupakan peluang besar yang bisa menyebabkan sebuah bisnis bangkrut. Tidak seimbangnya antara modal yang dimiliki dan besarnya utang yang harus ditanggung membuat keuntungan terus berkurang sehingga menyebabkan kerugian secara terus-menerus. Oleh sebab itu, usahakan untuk menggunakan dana yang ada (tabungan pribadi) sebagai modal. Mengapa? Perlu diketahui bahwa sebenarnya bisnis yang besar tidak harus diawali dengan modal yang besar pula. Pertimbangkan juga jika ingin sewa tempat atau toko. Sebagian besar orang justru berpikiran, membangun kantor/tempat usaha terlebih dahulu, baru kemudian mulai mengembangkan bisnis. Hal ini tentu salah besar dan sangat keliru, bisa-bisa Anda akan langsung merugi karena terlalu memaksakan diri di awal, apalagi jika dana tersebut berasal dari utang piutang.

    2. Selektif dalam memilih partner kerja

    Peranan partner kerja dalam bisnis sangat penting. Terkadang ada beberapa keputusan yang tidak bisa diambil sendiri dan membutuhkan seseorang untuk berdiskusi tentang masalah yang sedang dihadapi. Misalnya dengan bertanya pada orang-orang yang lebih mengerti dan Anda percaya, meminta pendapat rekan bisnis, manajer/atasan, ataupun karyawan. Semakin banyak orang yang diajak berdiskusi, semakin besar pula kesempatan mendapat ide-ide yang tidak terpikirkan sebelumnya. Namun sebaliknya, jika salah dalam  memilih partner kerja, maka Anda harus bersiap-siap untuk terperosok ke jurang alias bangkrut. Saat baru memulai bisnis, memilih orang yang salah bisa meningkatkan potensi kebangkrutan. Selain kepercayaan yang belum tentu terjaga, orang tersebut tidak mengerti betul kondisi bisnis yang sedang dijalankan sehingga bisa jadi kurang berhati-hati bahkan tidak mempertimbangkan terlebih dahulu keputusan yang hendak diambil.

    3. Membangun kedekatan dengan konsumen

    Komunikasi yang dibangun dengan konsumen bukan hanya sekadar untuk memastikan kepuasan dengan layanan yang diberikan. Ada banyak sekali strategi yang bisa disusun dengan membaca pergerakan pasar termasuk para kompetitor. Selain itu, kedekatan dengan konsumen juga bisa membantu membaca tren sekaligus mengetahui langkah apa yang dilakukan oleh para kompetitor. Namun jika tidak ada hubungan dan komunikasi yang baik, pebisnis tidak bisa mengetahui apa saja yang diinginkan konsumen dan akan kalah saing dengan kompetitor.


    Hubungi Kami ? 9.583