Apakah saat ini bisnis yang Anda jalani begitu-begitu saja? Terkadang, ada saja bisnis yang tidak ada perkembangan, profit pas-pasan bahkan produk tidak laku-laku.
Sudah setahun pandemi covid 19 melanda dunia tanpa tahu kapan pandemi ini akan segera berakhir. Banyak sekali perubahan terjadi semenjak pandemi covid 19 melanda. Meskipun demikian, berawal dari pandemi covid 19 inilah pada akhirnya peradaban manusia berubah yaitu dengan mempercepat digitalisasi dan memaksa manusia untuk menjalankan segala aspek kehidupan dari rumah, termasuk dalam hal berbisnis.
Dunia sudah berubah, perilaku manusia pun berubah dengan adanya teknologi dan internet. Mencari informasi sebelum membeli produk apa pun, termasuk produk Anda, akan banyak dilakukan melalui internet. Dari sisi bisnis, menghadirkan pemasaran online dengan cara yang tepat adalah bagian dari perubahan sebagai wujud dari bentuk penyesuaian diri terhadap perkembangan.
Oleh sebab itu, tidak mengherankan jika di masa pandemi seperti sekarang, bisnis jadi lebih berkembang, pola konsumsi dan tren di masyarakat pun berubah. Selain itu, masyarakat Indonesia juga lebih banyak terkoneksi secara digital. Hal tersebut dapat menjadi peluang baru, bisnis bisa dilakukan melalui pemanfaatan platform digital sebagai sarana menjangkau calon pembeli. Tidak menguras waktu dan tenaga, modal yang diperlukan hanya sebuah smartphone. Pemanfaatan platform digital misalnya dengan menggunakan media sosial ataupun e-comerse.
Namun apa jadinya jika bisnis sudah telanjur dibangun, sudah sewa tempat dan stok barang? Modal sudah banyak terkuras namun jarang sekali orang yang datang ke toko karena adanya program pembatasan kegiatan masyarakat yang diterapkan pemerintah. Tidak mau bisnis terus merugi, pada akhirnya banyak pengusaha/pedagang yang beralih pada bisnis online.
Secara teori, bisnis online memang terlihat mudah. Tidak butuh banyak modal bahkan tidak perlu repot-repot stok barang (dropshipper). Hanya tinggal membuat konten untuk produk, sedikit editing lalu posting. Benar, memang mudah sekali, tetapi belum tentu ada orang yang akan melihat, like, komentar apalagi follow. Agar produk lebih dikenal, setidaknya wajib meng-endorse selebgram, influencer ataupun artis supaya memberi kesan terpercaya dan berkualitas. Itupun membutuhkan biaya lagi yang tentunya tidak sedikit. Apakah dengan melakukan endorse bisa menjamin produk laku? Tidak, apalagi algoritma di beberapa platform baik di media sosial ataupun streaming terus berubah sehingga membuat postingan yang tidak diminati jadi semakin tenggelam dibandingkan konten menarik lainnya. Belum lagi iklan berbayar yang bertebaran di mana-mana.
Banyak kendala bukan berarti tidak ada celah yang bisa dijadikan peluang. Platform live streaming kini jadi primadona sebagai alat promosi penting untuk mendorong konversi pesanan sekaligus menciptakan pengalaman live streaming demi meningkatkan interaksi pelanggan. Belanja ditambah konten live streaming dapat meningkatkan interaksi langsung antara merek dan konsumen. Selain itu penerapan live streaming yang kreatif tidak hanya berhasil menarik minat masyarakat, melainkan mitra bisnis untuk bergabung dalam berbagai platform live streaming sebagai tindakan mengikuti tren digital populer.
Popularitas tren live streaming e-commerce dan rekomendasi konten diharapkan mampu menjadi kontribusi besar terhadap suksesnya sektor e-commerce di Indonesia, negara dengan potensi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara. Data dari DBS mengungkapkan peningkatan sebesar 66 persen pertumbuhan pengguna e-commerce di Indonesia. Masyarakat disebut semakin beralih ke online untuk mencari beragam jenis produk mulai dari kebutuhan sehari-hari, kesehatan, elektronik, perawatan, hingga kecantikan.
Untuk itu, seorang enterpreneur harus bisa memutar otak bagaimanapun caranya supaya dagangan bisa laku dan bersaing secara sehat dengan kompetitor. Bisnis merupakan investasi yang penuh dengan risiko, tetapi bisa diminimalisir dengan ketepatan membaca peluang dan perencanaan bisnis yang jelas. Berani mengambil risiko dan tetap percaya diri atas setiap keputusan yang diambil.