Sukses, memang siapa yang tidak menginginkannya, dari yang miskin maupun kaya, dari yang tua maupun muda. Semua ingin sukses dengan tujuan masing-masing, baik dalam bidang pendidikan, karir, finansial ataupun lainnya.
Sukses sendiri diartikan sebagai sebuah keberhasilan terhadap suatu pencapaian tertentu setelah melewati berbagai proses yang dipenuhi pengorbanan dan perjuangan. Kesuksesan juga cenderung dikaitkan dengan kehidupan ekonomi dan sosial dari seseorang. Semakin banyak materi yang dimiliki maka semakin tinggi pula tingkat kesuksesan di mata masyarakat, padahal sebenarnya arti kesuksesan tidaklah sesempit itu, tergantung bagaimana seseorang memandang kesuksesan itu seperti apa.
Tidak sedikit orang yang bertanya bagaimana cara agar cepat sukses, sementara kegagalan terus menghampiri. Ingin bangkit, tetapi kesabaran dan pengorbanan tentu ada batasnya. Meski begitu tak jarang ada juga orang-orang yang memiliki semangat menggebu untuk meraih kesuksesan yang diincar terutama anak-anak muda generasi milineal yang tumbuh di era digital.
era digital merupakan suatu era atau zaman yang sudah mengalami kondisi perkembangan kemajuan dalam ranah kehidupan ke arah yang serba digital. Perkembangan era digital pun terus berjalan cepat dan tidak bisa dihentikan oleh manusia karena sebenarnya kita sendirilah yang menuntut dan meminta berbagai hal menjadi lebih efisien dan lebih praktis. Tentunya hal ini juga akan diiringi dengan dampak negatif maupun positif dari era digital.
Generasi digital merupakan era di mana teknologi sebagai pemenuh kebutuhan sehari-hari. Pengaruh industri digital pada akhirnya turut berdampak ke semua lini industri, termasuk industri kreatif dan industri riil, seperti bisnis retail dan makanan. Hal ini menjadi pertanda kuat dari kemunculan era ekonomi digital yang mungkin akan mencapai puncaknya dalam beberapa tahun ke depan.
dengan perkembangan teknologi digital, tidak bisa dimungkiri jika berbagai usaha / aktivitas baru bisa membantu perekonomian keluarga, dan berbagai usaha lainnya.
Banyak anak muda yang mampu memulai bisnis digital mereka, beberapa masyarakat lainnya juga mampu mendigitalisasi bisnis atau UMKM mereka, tetapi tidak sedikit pula masyarakat awam yang tidak tahu harus berbuat apa dengan teknologi digital yang dimiliki. Oleh sebab itu, saat ini kita harus fokus menyiapkan kemampuan dan keterampilan agar bisa bersaing di era digital.
Dalam menghadapi era digital, nyatanya terdapat berbagai tantangan yang perlu diketahui, di antaranya sebagai berikut :
1. Pasar akan menjadi sangat terfragmentasi
Maksudnya, jumlah produk tidak bertambah, tetapi jumlah merek semakin bertumbuh. Contoh: Pada pasar sepatu , mungkin tidak akan ditemukan jenis sepatu baru lagi. Namun, jumlah merek produsen sepatu akan bertambah. Hal ini membuat pasar terfragmentasi dan berakibat berkurangnya rasio kesuksesan dari produk dan merek baru.
2. Potensi terjadinya Red Ocean MarketÂ
Red Ocean Market adalah kondisi di mana kita bersaing langsung di pasar yang sama dengan para pesaing. Hal ini akan sangat mungkin terjadi karena diferensiasi antar produk menjadi tidak tampak. Jadi para pebisnis yang terlibat di dalamnya harus bersusah payah untuk berkompetisi di pasar ini.Â
3. Kemungkinan kolaborasi akan sangat tinggiÂ
Ko-kreasi antar produk semakin kuat. Misalnya saja, barbershop sekaligus restoran atau tempat belanja; tempat cuci mobil sekaligus supermarket. Hal ini mungkin terjadi karena tekanan pasar yang serba cepat dan waktu dianggap sangat berharga.Â
4. Perang Imej akan sangat tampakÂ
Hal ini dapat terjadi karena setiap bisnis akan coba membangun positioning-nya masing-masing di mata konsumen.
5. Anak muda harus siap menghadapi pasar yang mungkin penuh dengan barang imitasi dan tiruanÂ
Barang-barang dengan merk ternama yang sangat sulit dijangkau oleh banyak kalangan membuat produsen menjadikan hal itu sebagai peluang dengan menciptakan produk atau Barang imitasi, dan seiring dengan perubahan zaman dan perkembangan teknologi produk imitasi tersebut jadi semakin “berkualitas†dan semakin mirip dengan barang originalnya.