Keberadaan teacherpreneurs telah mengubah sejarah kompartementalisasi dengan melangkah keluar kelas untuk memengaruhi berbagai bidang pendidikan. Seorang teacherpreneur dapat terlibat dalam kepemimpinan pendidikan, menulis kurikulum mereka sendiri, meneliti filosofi pendidikan, mendidik guru lain dan bahkan bekerja untuk mereformasi kebijakan pendidikan.
teacherpreneur. Artinya, seorang guru yang tidak hanya andal dalam mendidik namun juga memiliki jiwa atau pengalaman berwirausaha.
Salah satu inovasi yang paling memberdayakan untuk mengubah gaya mengajar dalam beberapa tahun terakhir adalah munculnya teacherpreneurship. Dengan menggabungkan peran dari seorang pendidik dengan seorang pengusaha, ide ini telah melengkapi guru modern dengan tingkat kontrol yang lebih tinggi atas bagaimana mereka mengajar. Fokus pada pembelajaran yang dipersonalisasi, dalam hubungannya dengan penggunaan teknologi yang terus meningkat, telah mendorong banyak orang untuk menjadi teacherpreneur.
Untuk mewujudkan mimpi menjadi teacherpreneur, guru tidak harus mendirikan perusahaan besar atau mengerjakan sesuatu yang jauh dari bidangnya. Bisa dimulai dari hal-hal kecil yang ada di sekitar atau hobi. Misalnya untuk guru yang memiliki kemampuan menulis bisa menawarkan jasa kepenulisan, membuat buku dan lain sebagainya. Dengan begitu guru bisa memulai usaha sekaligus juga bisa membagikan ilmu melalui tulisan.
Berikut ini terdapat hal-hal yang bisa dilakukan oleh guru dalam menerapkan jiwa enterpreneurship, di antaranya :
1. Strategi Mengajar
Strategi yang dilakukan oleh guru dalam proses belajar-mengaja dapat dijadikan sebuah buku yang bermanfaat bagi banyak orang. Setiap guru pasti memiliki pengalaman dan strategi masing-masing dalam mengajar yang unik dan berbeda. Kumpulan metode dan strategi itulah yang bisa menjadi nilai tambah bagi guru.
2. Rencana program pembelajaran
Kumpulan rencana program pembelajaran (RPP) selama periode satu tahun misalkan sudah menunjukan sebuah proses pembelajaran yang luar biasa. Dengan catatan bahwa RPP di buat dengan sungguh-sungguh dan bukan hanya sekadar menyalin dari internet. Kumpulan RPP itu bisa menjadi sebuah buku rangkaian pembelajaran tersendiri dan bermanfaat bagi pembacanya, apalagi jika diterapkan juga oleh guru lainnya.
3. Media pembelajaran
Kemampuan menyusun media pembelajaran yang baik dalam proses belajar-mengajaran bisa juga ditawarkan ke orang lain sehingga semakin bermanfaat dan mempermudah dalam pembelajaran, bahkan diminati oleh peserta didik dan guru lain.
4. Pengembangan hasil belajar
Berbagai penelitian yang dilakukan di dalam kelas dapat dijadikan sebagai acuan untuk mengembangkan prestasi belajar peserta didik. Hasil dari penelitian tersebut dicatat, dibuat artikel dan dipublikasikan sehingga dapat dibaca oleh banyak orang.